Tuesday, August 22, 2006

Kini, Aku Mengerti Sayangku

"Habis, mau gimana lagi. Aku nggak bisa apa-apa...!"
Aku sempat terkaget saat kata-kata itu meluncur dari mulutmu. Kata-kata itu memang benar. Benar adanya. Kamu sudah mengatakannya, bahwa kamu tidak bisa berbuat apa-apa. Iya, ternyata terkadang aku terlalu memaksa dirimu untuk berbuat sesuatu di luar keinginanmu, terkadang aku terlalu memaksa dirimu untuk berbuat sesuatu di luar kemampuanmu.
Kata-katamu itu telah menghentakkanku, seakan menggugah hatiku tentang rasa 'ingin' dimengerti. Selama ini, tampaknya memang aku sudah terlalu banyak meminta padamu. Aku sudah terlalu banyak meminta pengertianmu. Selama ini, aku sudah terlalu banyak memintamu untuk berbuat sesuatu untukku. Dan... selama ini pula, kamu sudah melakukannya. Demi untukku. Pagi-pagi kamu sudah menyapaku, siang kamu mengingatkanku agar jangan lupa makan siang. Sore hari kamu kembali mengingatkanku untuk berhati-hati di jalan. Atau bila aku pergi, kamu selalu menyempatkan diri untuk berkirim SMS dan mengatakan "hati-hati di jalan Say". Malam hari, kamu 'menemaniku' hingga menjelang tidurku. Dalam tengadahmu, akupun tahu namaku menjadi bagian dari do'a-do'a yang engkau panjatkan. Pada saat di rumah, pada saat kamu kerja apalagi pada saat kamu pergi dalam perjalananmu, aku masih sempat meminta kamu untuk selalu mengabariku lewat SMS.
Aku sudah sangat banyak meminta padamu, wahai Sayangku. Aku sudah sangat banyak memintamu untuk mengerti aku. Dan sudah sangat banyak yang engkau berikan padaku. Perhatian, kasih sayang dan pengertianmu.

Maafkan aku sayang, selama ini sepertinya aku tidak menyadarinya. Namun percayalah,
kamu adalah bagian yang sangat penting dalam hatiku, dan kamu telah memberikan warna yang sangat indah dalam kehidupanku selama ini :)

* sayangku, saat pengertian itu datang, aku menyadari bahwa aku semakin mencintaimu *

No comments: