Tuesday, May 23, 2006

Aku Terlambat Berbuat?

.......
Dunia sedang dilanda kalut
Alam semesta seperti merintih
Kau dengarkan......

Aku tak bisa untuk tak peduli
Hati tersiksa.
Aku bersumpah
untuk berbuat yang aku bisa!

Iya! Kita harus berbuat. Kita harus berbuat yang kita bisa. Apapun itu. Jangan menunggu!
Terlalu sering kita menunggu. Menunggu dan menunggu. Padahal waktu, terus bergulir. Waktu terus berjalan meninggalkan kita. Saat kita tersadar, ternyata kita telah jauh tertinggal.
Seorang teman, (yang dulu sangat) akrab (dengan) saya, tadi pagi menghentakkan saya dengan 'centilan-centilan' seperti itu. Secara pendidikan, teman saya itu (memang) tidak seberuntung saya yang bisa mengenyam pendidikan tinggi. Dia (baru bisa) mengenyam pendidikan SMA, tetapi secara penalaran dan 'pemahaman' tentang makna kehidupan, dia sangat-sangat mumpuni.
"Hidup ini, mau dijadikan seperti apa, tergantung pada kita kawan!" lagi-lagi dia menghentakkan saya.
"Terlalu banyak tekanan di sekeliling kita untuk mengikuti pola hidup 'konsumtif' dan mengedepankan mimpi-mimpi. Bagaimana tidak, bangun pagi kita harus berpacu dengan waktu untuk bekerja, untuk sekolah dan sebagainya. Saat itu, disekeliling kita telah dipenuhi iklan-iklan. Iklan kecantikan, iklan untuk berbelanja, iklan untuk makan. dan Iklan-iklan lain. Padahal dari mulai pagi, siang hingga malam, masih terus harus memikirkan keadaan ekonomi, sehingga membuat kita harus terus menerus bekerja keras".
"Tontonan di TV menampilkan kehidupan glamour, egois tapi juga membuat kita cengeng!"
"Kita diajak bermimpi, tapi kita tidak diajak untuk berbuat, kawan!"..............
..........
Aku terdiam!
Kata-kata ini membuat saya 'menjadi' ingin introspeksi terhadap apa yang telah saya lakukan. (Paling tidak untuk saat ini).
Dalam hati, terbersit pertanyaan: Apakah saya juga hanya ikut bermimpi, tanpa berbuat ya?
Apa saya juga sudah termasuk kategori ini ya? Kategori yang hanya bermimpi hidup glamour, egois tapi juga cengeng? puiihh, saya koq jadi malu sendiri :-D

Terima Kasih Kawan, Aku Akan Segera Berbuat! Untuk Lebih Baik.

Thursday, May 18, 2006

Hari ini vs Seminggu yang lalu

Puih....!
Tertinggal berbagai rasa, setelah mengikuti perjalanan 'singkat', dalam mencari 'suasana' yang lain dari biasanya di Pantai Anyer empat hari yang lalu.
Aku bersama beberapa teman kuliahku sebanyak 20 orang, sepakat untuk menghabiskan liburan hari Sabtu kemarin di ujung kulon sana.
Ombak yang saling berkejaran, yang mengeluarkan suara deburan panjang terkadang menjadi pilihan dalam menghabiskan hari liburan bagi sebagian orang.
Berangkat dari kampus-ku di bilangan Cikokol Tangerang dari pukul 10.30 pagi, menuju 'sasaran'.
Perjalanan yang memakan waktu lebih dari 3,5 jam itu masih ku coba untuk menikmati suasana alam Banten dengan dengan attribut kemajuan jamannya saat ini.
Keluar dari Tol Tangerang menuju arah Merak, telah berjejer bangunan-bangunan baru, yang dengan genitnya menghiasi wajah pinggiran jalan penyanggah ibukota itu.
Terbetik pertanyaan di hatiku, "Uang dari mana ya, mereka bisa membangun gedung-gedung bertingkat itu?" "Sebenarnya apa memang negeri ini masih merupakan negara miskin, sementara gedung-gedung itu belum selesai tapi tertulis 'habis terjual'? "
Sesampainya di Pantai Anyer sekitar jam dua siang. Itupun kami sempat mondar-mandir mencari penginapan, karena tempat yang pertama kami booking, kurang sesuai dengan kondisi yang sampaikan.
Setelah mencari sana mencari sini, akhirnya jadilah kami menginap di Puri Retno. Tenang.....
Setelah menghabiskan satu porsi makanan kotak yang sengaja di bawa oleh bagian 'konsumsi', sepanjang sore menjelang malam minggu itu, kami menghabiskan waktu untuk berjalan menyisiri pantai.
Deburan ombak yang mendesau, berbaur dengan kilauan sinar matahari yang terpecah laksana kumpulan emas yang bersinar... benar-benar membuatku terpana akan indahnya ciptaan yang maha kuasa.
Terkadang, mata nakalku sesekali melirik pada gadis-gadis belia yang mandi di pantai itu - yang memang berpakaian mini - ;-)
Kalo udah gini, susah deh! cacing-cacing di mata-ku tetep aja minta bagian. heheehe..

Matahari beringsut menuju pembaringan.
Indahnya sunset, membuat aku dan beberapa temanku merasa 'sayang' untuk melewatkan moment yang jarang kami temui itu. Bayang-bayang yang tersamar dari awan putih, burung-burung yang beterbangan menyambut datangnya malam, berpadu dengan pantulan sinar matahari yang tinggal separuh... membuat kaki kami seperti terpaku!
Alam memberikan keindahan yang luar biasa. (walau kadang, sering kita tidak mau bersahabat dengan alam, malah merusaknya)
"Hayo..!!! balik."
Terdengar suara teman yang lain, berteriak mengajak kembali ke penginapan.
Hari sudah mulai gelap, dan kami berbalik arah. Pulang.
Setelah santap malam, jam 8 kami bersiap-siap mengikuti seminar.
Teman ku yang menelepon kira-kira jam 9, ngeledek saya "ke Anyer koq seminar, ngapain?"
Aku hanya tertawa.
Sebenarnya, seminar ini merupakan ide dari teman-teman di kampus. Menurut mereka, kita jangan hanya bersenang-senang, tapi juga mendapatkan manfaat lebih, yaitu ilmu. Ya, maka jadilah kita memanggil pembicara untuk memberikan nuansa yang berbeda.
Seminar berakhir hingga larut malam sekitar jam 12 malam, karena materinya uenak banget untuk di ikuti, sehingga kita menolak, saat pembicara mengatakan waktu sudah habis. "Lanjutkan! lanjutkan!" begitu permintaan kami.

Sehabis seminar, semua peserta menghabiskan sisa malam untuk bercerita dan tukar pikiran.
Meskipun di kampus, kami selalu bertemu, terkadang untuk bercerita lebih mendalam tentang keseharian agak sulit bagi sebagian dari kami.
Teman-teman yang kuliah itu, memang dari berbagai kalangan yang berbeda. Ada yang jadi buruh seperti aku. Ada yang jadi dokter di dinas kesehatan. Ada yang jadi manager Marketing. Ada pula yang jadi guru.
Nah, kesempatan ini kami manfaatkan untuk ngobrol lebih jauh tentang profesi kami masing-masing.
Sesekali diselingi oleh guyonan-guyonan segar, malam yang beranjak subuh tidak terasa sudah kami lewati.
Sekitar jam 4 pagi, beberapa teman sudah kelihatan teler.
Akhirnya, tanpa dikomando 'menempati' posisi masing-masing, untuk tiduran.

Jam 5 pagi, suara-suara gaduh membuat kami terbangun. Walau dengan mata yang terasa beratnya masih berkilo-kilo ;-) kami berangjak dari tempat tidur masing-masing.
Kami ingin menunggu MatahariTerbit.

.... bersambung lain waktu

Thursday, May 11, 2006

Sebuah Kesabaran

Sabar, sebuah kata yg mudah diucapkan namun sering kli susah unt dilakukan.da yang mengatakan, orang sabar itu di sayang Tuhan.Dan memang bgtu adanya.Saat kta berjuang tetapi belum berhasil, kta membutuhkan kesabaran.
Adalah sebatang bambu yang ditanam di Cina. Disiram dan dipupuk selama 4 tahun pertama,tapi tidak menampakkan apa-apa dan tak ada tanda-tanda kehidupan ataupun pertumbuhan.Sampai suatu saat di tahun ke-5, pohon bambu itu tumbuh sekitar 90 kaki dalam 6 minggu.Pertanyaannya adalah apakah pohon bambu ini tumbuh dalam 6 minggu atau dia perlu waktu 5 tahun untuk tumbuh kendati tak ada tanda-tanda kehidupan?Jika karena tak ada tanda-tanda kehidupan orang lalu berhenti menyiram dan memupuknya, tentu bambu itu tidak akan tumbuh malah akan mati ,bukan?
Sehingga tak ada salahnya kta belajar dari alam.bahwa untuk menuju keberhasilan yg kta inginkan, ada jalan panjang, butuh proses dan sebuah kesabaran. percaya dan terus melakukan sesuatu walaupun tanda-tandanya tidak kelihatan.

Salahkah Aku Bila Mencintaimu?

Ketika kurasakan ada ruang di hatiku yang kau sentuh
Mungkinkah kau rindukan hadirku
Mungkinkah kau Inginkan adaku
Adakah ku singgah dan sedikit menempati ruang dihatimu?

Dan ketika kusadari bahwa cinta tak selalu indah adanya
Mungkin memang aku yang harus mengerti
Bila aku bukan yang ingin kau miliki...
Namun salahkah aku bila kau yang saat ini ada di hatiku?

(adakah kau tau??)

by, Asri-jogja

Monday, May 01, 2006

NASIB BAIK

Dia bekerja keras di siang hari
membersihkan diri di malam hari.

Dia mengorbankan permainan
dan sebagian kegembiraan.

Buku-buku membosankan dibacanya
hal-hal baru dipelajarinya
dan maju sedikit demi sedikit
mendapatkan sukses.

Dia terus bekerja keras
penuh keyakinan dan keberanian.

Dan ketika dia berhasil
orang-orang bilang...
Dia bernasib baik.

(Anonim)