Thursday, December 30, 2004

Do'a Kami Bersamamu Saudaraku...

Seribu kata tidak dapat melukiskan kegundahan hati. Seribu ucap tidak dapat menenangkan kepedihan hati. Tayangan di tv tentang musibah yang mendera saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera Utara sana, selalu membuat mataku berkaca-kaca. Selalu membuatku terdiam dan tidak dapat bicara.
Saudaraku, berat sekali cobaan ini buatmu...
Aku merasakan lukamu,
Saudaraku, aku merasakan dukamu,
dan, yakinlah saudaraku,
engkau tidak sendiri
engkau tidak sendiri....
Kami, dan do'a kami selalu menyertaimu....

*Sehabis mengantarkan SEDIKIT sumbangan dari karyawan-karyawati PT. Pamindo Tangerang, buat saudara-saudaraku di Aceh dan Sumut ke Masjid Istiqlal Rabu, 29 Des 2004"

Tuesday, December 28, 2004

Sabar, Sabar ya, Saudaraku...

Hatiku tidak bisa menahan haru dan sedih yang sangat, saat menyaksikan saudara-saudaraku yang di Aceh, Medan, Nias dan sekitarnya yang diterjang malapetaka akibat gempa bumi sejak dua hari yang lalu. Mataku selalu berkaca-kaca menyaksikan kepedihan yang melanda mereka. Hatiku juga sangat sedih karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu mereka. Saudara-saudaraku, aku hanya dapat berdo'a semoga cobaan ini akan menjadikan engkau orang yang tabah dan sabar, sehingga Allah akan meringankan cobaan ini dan memberikan yang lebih baik nantinya kepada engkau dan semua saudara-saudaraku yang sedang menghadapi musibah ini. Amin....

Tuesday, December 14, 2004

??? ;)

Gagal karena mencoba itu biasa, dan itulah HIDUP.
Tapi tidak pernah gagal karena TIDAK PERNAH MENCOBA? Apakah hal yang Luar Biasa, dan TIDAK HIDUP?

Thursday, December 02, 2004

Persaingan Kapasitas email

Kemarin, 01 Desember 2004 situs bergengsi YAHOO.COM, salah satu penyedia email gratis memutuskan untuk memperbesar kapasitas emailya menjadi 250MB. Hal ini berarti merupakan kebijakan KEDUA setelah beberapa bulan yang lalu dilakukan kebijakan yang sama untuk menaikkan kapasitas email menjadi 100MB dari 5MB.
Apa Latar belakang semua ini???
Persaingan BISNIS...!!!!
Penyedia email (dan lain-lain :) ) itu, ternyata sangat mengerti bahwa "lectronik canggih" internet dan email MEMILIKI NILAI BISNIS yang sangat menjanjikan. Lihat saja Pada saat YAHOO.COM menjadi pemain utama Seach Engine, datang pemain baru GOOGLE.COM dengan kesederhaannya. Lama kelamaan Posisi YAHOO.COM sedikit demi sedikit menjadi terdepak dalam seach engine. Begitupun dengan fasilitas email, GOOGLE.COM bersama dengan SPYMAC.COM menyodok dengan memberikan fasilitas email hingga 1GB!! Langkah ini, dengan terseok-seok diikuti oleh YAHOO.COM. Belum lagi, kita mencoba dan menggunakan KEMANJAAN itu, tiba-tiba datang domain RIDER -alamatnya saya lupa- :( SECARA MENGEJUTKAN dengan memberikan fasilitas email GILA-GILAAN 100 GB!!! (baca SERATUS GIGA BYTE!!!!). Bahkan RIDER, menjanjikan bagi siapa yang bisa memenuhi emailnya sampai 1000GB, akan diberikan fasilitas EMAIL GRATIS 1TB (BACA SERIBU GIGA BYTES!!!). Fantastis!!!
Kalau coba kita bandingkan, Hard Disk yang kita miliki mungkin hanya 10GB, atau 20GB atau maksimal sekarang 120GB. weleh-weleh...!?
PERSAINGAN KAPASITAS EMAIL menjadi AJANG bisnis yang "menguntungkan" itu, ternyata juga menguntungkan buat kita.
Kita semakin dimanjakan dengan fasilitas-fasilitas GRATIS seperti ini. Kita bisa menikmati fasilitas email baru dengan kapasitas yang lebih besar. Bahkan kita bisa bebas membuat lagi email-email baru dengan aneka pilihan kapasitas yang sesuai keperluan. Hanya saja, email-email kita yang lama MAU DIKEMANAIN ya? :)

Monday, November 22, 2004

Suasana Baru, Semangat Baru

Idealnya, setelah menghabiskan liburan yang cukup panjang (sekitar semingguan), masuk kerja dan bekerja dengan suasana hati dan semangat baru. iya kan? Ketika menginjakkan kaki pertama di pintu kantor, ternyata sudah berdiri berjejer teman-teman satu kantor. Dengan wajah-wajah ceria dan berseri kami bersalaman satu sama lain. Kebiasaan ini sudah berjalan beberapa tahun. Dengan jumlah pekerja yang (hanya)berjumlah 250 an orang, memang semua pekerja di kantor saya saling mengenal satu sama lain.
Dengan gelak tawa, saling menanyakan bagaimana suasana lebaran, pulang kampung apa tidak dan sebagainya.
Hari pertama bekerja, setelah liburan panjang, semoga semangat baru akan selalu menyertai hati dan jiwa yang berharap fitri ini... amin...

Thursday, November 11, 2004

Ied Mubarak, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1425H

Maaf Lahir Bathin

Dengan Ketulusan Hati, ilalang liar menyampaikan:
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1425H. Taqobbalallahu Minna Waminkum, Mohon Maaf Lahir dan Bathin". Semoga Kita Dapat menjadi FITRAH, amin...



Tuesday, November 09, 2004

Suara Tak Bersuara

Aku ingin bermain-main saja disini.
Menemukan sesuatu kemudian membawanya pulang.
Pulang ke tanahku. Tanahku! yang menumbuhkan pohon-pohon ketamakan.
Yang menumbuhkan bunga-bunga cinta yang bermekaran.
Yang menumbuhkan aroma busuk, aroma wangi, bermacam-macam.

Aku ingin membawakan untukmu. aroma wangi, bunga cinta yang bermekaran.
Tapi, apa lacur?
Kadang aroma busuk dan ketamakan itu yang kugenggam.

Pernah, suatu waktu.
Kau lemparkan segenggam putik yang hampir mekar
Kujemput, mengharap akan mekar
Orang berteriak: haram jadah! itu tak pantas untukmu
Aku diam dalam tanya
Sungguh, bagiku engkau tidak pantas mendapatkan itu, bidadari

Kenangan akan duka dan ceria itu
akan menempel di langit-langit kamarku
Kamarku? tepatnya kamar mereka, yang aku tukar dengan keringat pesingku.

inspirated by Mr. C Tik Tak Tik Buruli

Monday, November 08, 2004

Bertemu, Cinta, Rindu, Mengapa?

Kau tanya aku, mengapa kita harus bertemu? Aku diam. Ku kira engkaupun tidak perlu bertanya, dan tidak perlu menjawab.
Waktu mengantar kita untuk bertemu.
Dan, kala engkau dan aku jatuh cinta. Itu soal lain.
Dan, saat kita menyadari cinta itu adalah bukan rel milik kita, kita menganggap, itu soal lain. Kita lalui, kita jalani. Seakan tanpa beban.
Padahal di lubuk hati, dikalbu, di keseharian kita, resah itu ada.
Kemarin, saat engkau berjanji untuk bertemu, melepas rindu. Akupun mengiyakan, menyetujui.
Engkau katakan, aku gelisah. Ingin melepas, tapi tak kuasa.
Aku katakan, akupun begitu. Aku ingin, tapi kurasa aku tak mampu.
Pertemuan itu, kurasa hanya indah di angan. Tapi tiada akan meringankan rindu.
Aku kadang ingin, ya, kadang ingin, rindu itu ada, hanya sebatas ada. Engkaupun begitu.
Tapi tak lama, saat lain kau katakan tak bisa pindah. Tak bisa melepas jeratan rasa.
Aku? Iya! Akupun begitu.
Saat kau tanya lagi. Sebenarnya mengapa kita harus bertemu? Apakah hanya untuk menderita rindu?
Aku tak bisa menjawab, tetap termangu.
Dan…. Rindu itu sepertinya tak pernah berlalu.

Monday, November 01, 2004

Suara Hati

Dan kelak, di saat begitu banyak jalan terbentang di hadapanmu dan kau tak tahu jalan mana yang harus diambil, janganlah memilih dengan asal saja, tetapi duduklah dan tunggulah sesaat. Tariklah nafas dalam-dalam dengan penuh kepercayaan, seperti saat kau bernafas di hari pertamamu di dunia ini. Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu, tunggulah, dan tunggulah lebih lama lagi. Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarlah hatimu. Lalu ketika hati itu bicara, beranjaklah dan pergilah ke mana hatimu membawamu. (Va'dove ti porta il cuore, Susana Tamaro)

Disaat keinginan, cita-cita dan harapan yang tumbuh dan berkembang di Samudera Angan, disaat langkah terasa sudah kehabisan energi karena selalu pada tapak yang kita rasa 'gagal', terkadang kata hati harus kita dengarkan.

Monday, October 18, 2004

Hubungan Antar Manusia

Dari judulnye, jelas-jelas gue mo ngomong serius! serius banget... hehehe.. ;)
Tadi siang, dari jam 13.00 ampe jam 14.30 gue bersama temen-temen pengurus Serikat Pekerja nyang laen di tempat kerja, melayangkan surat Pemanggilan bagi pekerja asing (pekerja dari Jepang) yang dianggap 'sudah melenceng' dari tugasnya sesuai job deskripsi yang diperuntukan buat die.
Jadilah gue yang melakukan 'tuntutan' setelah gue dan didukung sama temen-temen nyang laen memaparkan kasus-kasus ntu orang Jepun dan keluhan-keluhan dari temen-temen gue di lapangan. Tuntutan kite sih, cuman mentak si Jepun itu di kembalikan ke habitatnya.... weks..!!!

Begitulah.
Ternyata hubungan antar manusia, lebih sering bermasalah karena 'misunderstanding' dan 'miskomunikasi'. Ntu si Jepun, memang udah ampir 6 taonan di Indo. tapi kalo soal nomong, tetep aja nyerocos make boso Londo.. eh, boso Jepun..! sahingga, ya sahingga, kite-kite nyang di lapangan pada bengong. Akibatnye... si Jepun marah-marah...!!!
alamak....!!!
Temen-temen di lapangan akhirnya pade ngadu ama kite-kite nyang jadi wakil mereka-mereka. Menurut temen-temen, kalo ini terjadi terus, bisa jadi terjadi 'tonjok-menonjok'. Wah, gawat!!!
mangkanye, kite punya inisiatif (daripade terjadi tonjok menonjok, kan gawat) supaye si Jepun itu di pulangin aje..
Tau dah Manajemen perusahaan mao apa kagak....

------ Lang lagi lieur nih... :) --------

Tuesday, October 12, 2004

Satu Minggu Dalam Perenungan

Saat kegelisahan itu datang
Aku paksakan tenang
menapaki setiap langkah
Tiada berarti
Bukan kemana aku melangkah
Tapi mengapa aku melangkah

Hari-hari seperti tidak bertujuan
Siang habis oleh kepenatan
malam berlalu dengan kegalauan

Ada sejemput tanya dalam rongga dadaku
Apakah memang hidup adalah perputaran?

Monday, October 04, 2004

Menikah!

Senang, gembira, bahagia bercampur haru. Saat menyaksikan pernikahan saudara saya dengan prosesi pernikahan adat Jawa di Sragen Jawa Tengah. Walaupun dalam silsilah keluarga, saudara saya ini sudah termasuk jauh, tapi dalam hal kedekatan ikatan bathin, kami sangat dekat. Sehingga, saya diminta hadir, bahkan menjadi saksi pada akad nikahnya. Hari Minggu-Senin-Selasa, 26-27-28 September 2004 yang lalu.
Banyak perbedaan signifikan yang saya temui dalam prosesi pernikahan ini bila di bandingkan dengan upacara pernikahan memakai adat Sumatera Selatan.
Di Sragen sana, mungkin juga untuk banyak daerah di Jawa Tengah, terutama Solo dan sekitarnya, upacara pernikahan antara lain ada prosesi SIRAMAN, INJAK TELUR, SUNGKEM dan lain-lainnya yang saya lupa namanya :) Yang jelas, Prosesi pernikahan itu dilaksanakan Tiga hari tiga malam terus menerus. Walah-walah!!! Badan terasa pegel-pegel, lemes dan kaku. Apalagi, kami dari keluarga PENGANTIN KAKUNG (Pengantin Pria) juga diminta memakai pakaian adat Jawa, dengan keris di belakang. Sehingga posisi tubuh harus selalu tegak lurus, termasuk pada saat duduk....
Kalau yang sudah biasa sih, mungkin ok-ok saja. Tapi, saya yang tidak terbiasa dengan pakaian adat seperti itu cukup 'tersiksa' juga. hehehe...
Selamat menempuh hidup baru saudaraku, semoga menjadi keluarga yang bahagia sampai kakek nenek....

Friday, September 17, 2004

Selesai Juga

Setelah melalui proses yang panjang dan melelahkan, akhirnya perundingan perubahan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang dulu biasa di sebut Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) selesai juga. Dari Perkiraan awal, perundingan direncanakan maksimal 10 kali pertemuan. Eh, ternyata perundingan tersebut berlarut hingga 36 kali pertemuan.
"Bah!!!! mengapa pulak, bisa lambat kali????"
Pertanyaan itu sering disampaikan teman-teman sesama pekerja di kantor saya.
Saya sendiri yang kebetulan ditunjuk sebagai team leader, merasakan betapa teman-teman menginginkan adanya peningkatan kesejahteraan. Disisi pekerja, tentu saya sangat maklum dan sayapun menginginkan hal itu. Dari pengamatan saya, isi KKB I hingga KKB VIII masih berisi hal-hal normatif, artinya masih berada di sekitar peraturan ketenagakerjaan yang ada. Sahingga, ya sahingga, :P saya berniat dan bertekad dalam KKB IX (sekarang namanya jadi PKB itu) agar hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan pekerja lebih ditingkatkan, bukan hanya sebatas normatif, tetapi melihat kondisi perusahaan (yang menurut saya dan teman-teman satu kantor) saat ini cukup sehat dan dapat bersaing. Maka, saya bersama teman-teman satu team antara lain mengajukan penambahan jumlah THR, BONUS Tahunan dan Akhir Tahun, Biaya Kesehatan untuk Keluarga pekerja, Sistem Penilaian Yang Lebih Fair, Fasilitas Pekerja (Seragam, Kantin, Safety, Rest Room, Olahraga, dsb), Tour, Sistem Kerja Yang Nyaman, sampai ke masalah PENSIUN.
Dari sisi perusahaan, tentu mereka menginginkan efisiensi besar-besaran, kalau ada biaya-biaya yang bisa dipangkas, tentu perusahaan menginginkan itu terjadi. Perusahaan tentu menginginkan mendapat profit sebesar-besarnya.
Nah, dari kuatnya kedua kepentingan tersebut menyebabkan ada beberapa hal yang harus kami bicarakan dengan meminta pendapat pihak ketiga, yaitu depnaker, sehingga di dapatkan anjuran dari pihak ketiga. Tetapi, inipun masih diperlukan keingingan dari masing-masing pihak untuk menyelesaikan masalah (KESEJAHTERAAN di mata pekerja, tetapi COST bagi pihak perusahaan) ini.
Tentu saja, itu memakan energi dan fikiran kita. Baik itu bagi perusahaan, maupun team yang mewakili pekerja. Dengan semangat untuk tetap Win-Win solution, perusahaan dan pekerja terus berusaha untuk mencari jalan terbaik.
Alhasil, pada hari Jum'at 3 September 2004 perundingan PKB IX bisa kami selesaikan, dan kemarin Kamis tanggal 9 September 2004, saya dan seluruh team perunding bersama Top Management Perusahaan MAKAN-MAKAN BERSAMA di Restoran Pulau Dua Senayan Jakarta. Asyik.......!!!

Friday, September 10, 2004

Luka Itu

Tersentak!!!
Saat teman saya yang barusan menerima telepon dari istrinya berkata dengan nada sangat kawatir!
"Lang, barusan kira-kira 5 menit yang lalu, bom meledak di dekat kantor istri saya!"
"apa???!" Saya betul-betul tersentak! "Dimana?"
"Di Kuningan, dekat kedubes Australi, tadi istri saya bilang begitu"
"Terus...?"....................

Hari Rabu dan Kamis saya berada di Hotel Ashton Atrium - Senen untuk mengikuti seminar tentang Ketenagakerjaan. Seminar ini diikuti peserta dari berbagai propinsi. Termasuk Papua, Jawa Timur, Jambi, Riau, Halmahera (Maluku), Jawa Barat, Banten dan banyak lagi.
Dengan kejadian BOM di Kuningan itu, KONSENTRASI kami buyar.
Karena kami sedang seminar di hotel Amerika, yang konon juga menjadi sasaran BOM.
Sehingga, banyak yang memutuskan untuk pulang duluan dan tidak melanjutkan mengikuti seminar itu lagi....

Ya Tuhan!
ADA APA INI???
Apa yang terjadi dengan negeriku ini?
Saya tidak bisa menahan air mata, saat menyaksikan dari TV betapa nyawa-nyawa begitu murah dihargai. Betapa, orang dapat menghalalkan segala cara untuk mencabut nyawa orang lain. Betapa, kesedihan dan isak tangis terdengar dimana-mana.
Semoga para korban peledakan bom itu, mendapat tempat yang layak di sisiNya, dan keluarga yang ditinggalkan selalu tabah dan sabar menghadapi musibah ini... amin...

Friday, August 27, 2004

Seminar UGS User Conference 2004

Rabu kemarin, 25 Agustus 2004 diajak boss di tempat kerja untuk mengikuti Seminar Sehari (mungkin lebih tepat kalo di sebut Pertemuan Sesama Pengguna UGS dari PLM) di Intercontinental MidPlaza Jakarta.
Asyik banget sih, bisa tukar informasi sesama teman (user) yang memakai software yang sama, dengan aplikasi yang berbeda. Ada yang dari Bandung, dari Bogor, Cikarang, Karawang, Jakarta dan tentu saja dari Tangerang.
Ternyata, pemakai Unigraphics NX dan NX lain dari PLM sudah cukup banyak. Nggak nyesel deh, ikutan acara seminar-seminar kayak gitu. Apalagi disediain kaos gratis, ada door prize dan yang paling asyik lagi: Makan-makannya coy...! hehehe..

Tuesday, August 24, 2004

SEIMBANG

Pernah merasakan tidak tahu harus berbuat apa dalam keseharian kita? Kita bingung harus melakukan apa? Atau merasa semua yang dilakukan terasa hambar? Terasa tidak berarti?
Atau mungkin anda pernah merasakan setiap melakukan sesuatu 'seperti' ada yang kurang, serba salah dan tidak menggairahkan?
Kalau pernah merasakan hal seperti itu, berarti anda normal.
Kalau anda tidak pernah merasakan, berarti anda juga normal. hehehe... :)
Hal seperti itu, hampir pernah dirasakan oleh semua orang.
Menurut yang pernah saya dengar, ada saatnya kita berada pada ambang batas kejenuhan.
Ambang batas kejenuhan ini, menyebabkan kita merasa sangat lelah. menyebabkan kita merasa serba salah dan gelisah.
Solusi terbaik, adalah istirahat. Kalau itu terjadi pada sepasang pria wanita yang sedang jatuh cinta, berarti keduanya harus break hehehe...
Nggak ding....! :) *canda aja*
Saya ingin mengatakan bahwa dalam hidup ini PERLU KESEIMBANGAN.
Barangkali kalau kita review kembali dalam keseharian kita, ada titik-titik tertentu yang KURANG SEIMBANG. Kita terkadang lebih mengedepankan hobby kita saja (misalnya setiap hari waktu kita sebagian besar dihabiskan untuk melototin komputer, nge-browse, atau menulis, chatting, main games de-es-be). Sehingga, waktu kita untuk sosialisasi dengan tetangga, dan masyarakat menjadi berkurang, atau bahkan tidak ada. Begitupun waktu untuk hubungan vertikal kepada Sang Maha Memiliki Waktu, Tuhan Yang Maha Mengatur tidak tersempatkan.
Nah, pada titik itulah, BIASANYA kejenuhan, merasa kosong dan hampa, merasa hidup ini Kurang berarti, merasa serba salah dan lain-lainnya MUDAH HINGGAP dalam hati kita.

Mari kita me-MANAGE waktu dan hati kita sebaik mungkin...

Thursday, August 05, 2004

Maaf, Aku Bukan Laki-laki Seperti Harapanmu...

Ketika senja menapaki tangga langit
desir angin dari tali tali pepohonan terdengar menghentak
melantunkan desah gelisah burung camar
dari lautan dahagamu
melantunkan ajakan untuk memeluk indahnya malam

Aku, sang ilalang (yang masih) berhati ganda
terpana saat ku dengar kicauan itu

..... potongan syair yang kubuat sesaat setelah aku menerima telepon darimu sore menjelang malam itu.
Terus terang, aku rindu suaramu. aku rindu canda dan keceriaanmu. Engkau pernah dekat denganku. Makanya aku merasa tidak bisa menolak ajakan undanganmu, saat kau katakan ada acara pesta temanmu.

Tapi.... aku tidak bisa memenuhi harapanmu.
karena, ternyata pesta itu bukan acara pesta temanmu.
Pesta itu, ternyata kau rancang khusus buatmu dan buatku.
aku tidak bisa.
karena engkau bukan milikku, dan aku bukan milikmu.
Maafkan, aku bukan seperti harapanmu....

Tuesday, August 03, 2004

Kehidupan yang Berarti

Berapa umur anda saat ini?
25 tahun, 35 tahun, 45 tahun atau bahkan 60 tahun...
Berapa lama anda telah melalui kehidupan anda?
Berapa lama lagi sisa waktu anda untuk menjalani kehidupan?
Tidak ada seorang pun yang tahu kapan kita mengakhiri hidup ini.
Matahari terbit dan kokok ayam menandakan pagi telah tiba. Waktu untuk kita bersiap melakukan aktivitas, sebagai karyawan, sebagai pelajar, sebagai seorang profesional, dll.
Kita memulai hari yang baru. Macetnya jalan membuat kita semakin tegang menjalani hidup. Terlambat sampai di kantor, itu hal biasa. Pekerjaan menumpuk, tugas dari boss yang membuat kepala pusing, sikap anak buah yang tidak memuaskan, dan banyak problematika pekerjaan harus kita hadapi di kantor.
Tak terasa, siang menjemput... "Waktunya istirahat..makan-makan.." Perut lapar, membuat manusia sulit berpikir. Otak serasa buntu. Pekerjaan menjadi semakin berat untuk diselesaikan. Matahari sudah berada tepat diatas kepala. Panas betul hari ini...
Akhirnya jam istirahat selesai, waktunya kembali bekerja...Perut kenyang, bisa jadi kita bukannya semangat bekerja malah ngantuk. Aduh tapi pekerjaan kok masih banyak yang belum selesai. Mulai lagi kita kerja, kerja dan terus bekerja sampai akhirnya terlihat di sebelah barat...
Matahari telah tersenyum seraya mengucapkan selamat berpisah. Gelap mulai menjemput. Lelah sekali hari ini. Sekarang jalanan macet. Kapan saya sampai di rumah. Badan pegal sekali, dan badan rasanya lengket. Nikmat nya air hangat saat mandi nanti. Segar segar...
Ada yang memacu kendaraan dengan cepat supaya sampai di rumah segera, dan ada yang berlarian mengejar bis kota bergegas ingin sampai di rumah.
Dinamis sekali kehidupan ini.
Waktunya makan malam tiba. Sang istri atau mungkin Ibu kita telah menyiapkan makanan kesukaan kita. "Ohh..ada sop ayam" . "Wah soto daging buatan ibu memang enak sekali". Suami memuji masakan istrinya, atau anak memuji masakan Ibunya. Itu juga kan yang sering kita lakukan.
..Selesai makan, bersantai sambil nonton TV. Tak terasa heningnya malam telah tiba. Lelah menjalankan aktivitas hari ini, membuat kita tidur dengan lelap. Terlelap sampai akhirnya pagi kembali menjemput dan mulailah hari yang baru lagi.

Kehidupan..ya seperti itu lah kehidupan di mata sebagian besar orang.
Bangun, mandi, bekerja, makan, dan tidur adalah kehidupan.
Jika pandangan kita tentang arti kehidupan sebatas itu, mungkin kita tidak ada bedanya dengan hewan yang puas dengan bisa bernapas, makan, minum, melakukan kegiatan rutin, tidur. Siang atau malam adalah sama. Hanya rutinitas...sampai akhirnya maut menjemput.
Memang itu adalah kehidupan tetapi bukan kehidupan dalam arti yang luas.

Sebagai manusia jelas kita memiliki perbedaan dalam menjalankan kehidupan.
Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa .. Kehidupan adalah ... dll.
Begitu banyak Kehidupan yang bisa kita jalani.
Berapa tahun anda telah melalui kehidupan anda ?
Berapa tahun anda telah menjalani kehidupan rutinitas anda ?
Akankah sisa waktu anda sebelum ajal menjemput hanya anda korbankan untuk sebuah rutinitas belaka ?
Kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput, mungkin 5 tahun lagi, mungkin 1 tahun lagi, mungkin sebulan lagi, mungkin besok, atau mungkin 1 menit lagi.
Hanya Tuhanlah yang tahu...

Pandanglah di sekeliling kita...ada segelintir orang yang membutuhkan kita. Mereka menanti kehadiran kita. Mereka menanti dukungan kita. Orang tua, saudara, pasangan, anak, sahabat dan sesama......

Serta Tuhan yang setia menanti ucapan syukur dari bibir kita.
Bersyukurlah padaNYA setiap saat bahwa kita masih dipercayakan untuk menjalani kehidupan ini. Buatlah hidup ini menjadi suatu ibadah.
Selamat menjalani hidup yang lebih berkualitas.

sumber : milis Klub Palembang

http://groups.yahoo.com/group/klub_Palembang

Tuesday, July 20, 2004

Ijinkan Aku Pergi :P

Sudah seminggu ini saya tidak bisa on line :(
Modem untuk jaringan di kantor saya, jebol. Kita hanya bisa browser saja. itupun sangat lambat and very lelet :D
Begitupun dangan kesibukan saya dalam training membuat saya agak kesulitan untuk on line. Apalagi saat ini bersama wakil pekerja lain dalam wadah serikat buruh, kami sedang mempersiapkan draft Perjanjian Kerja Bersama antara Management Perusahaan dengan Serikat Buruh / Pekerja.
Saya titipkan blog ini pada teman-teman. Terima kasih sudah memberikan comment, sapaan dan canda ataupun kritik pada saya. Terima kasih pula buat teman-teman yang tetap melanjutkan aktifitas itu, walaupun (nantinya selama satu bulan) saya tidak bisa membalasnya pada saat itu juga.
Saya akan Break dulu sekitar satu bulan dan Insya Allah akan kembali lagi setelah semuanya berjalan normal seperti sedia kalanya.
Sayonara... Gambatte kudasai...!!

Monday, July 12, 2004

Aku Menyukaimu, Karena...

Pernah coba mengingat kenapa (dulu) aku menyukaimu. Sampai akhirnya kita memutuskan untuk menentukan jalan sendiri, saat kita berada di persimpangan jalan.
Ternyata banyak sekali, yang membuatku menyukaimu (setidaknya waktu itu). Inilah 13 daftar yang membuatku menyukaimu, seharusnya tanpa urutan :):
  1. Suaramu. Suaramu adalah pesona tersendiri, dan berkali-kali itu membuatku berterus terang kepadamu bahwa suaramu sangat indah, sangat merdu dan membuat sejuk telingaku.

  2. Caramu. Caramu menyampaikan perasaan dan fikiran kamu. Kamu selalu (berusaha) terbuka dalam menyampaikan apa yang kamu rasakan. Selalu gamblang dalam menyampaikan fikiran kamu terhadap suatu keadaan, terhadap apa yang saya bahas.

  3. Sifat Perasa-mu. Kamu (sangat) cepat tanggap, bila aku menyampaikan sesuatu kata tentang apa yang aku rasakan, kamu 'langsung' merasakan apa yang aku rasakan.

  4. Netralitas kamu. Kamu (paling tidak menurutku) sangat netral dalam menilai apa yang aku sampaikan. Tidak mau berpihak kepada aku, atau objek yang sedang aku bahas. Kamu selalu menempatkan sesuai proporsinya.

  5. Kamu pintar. Iya! paling tidak untuk semua yang aku diskusikan kepada kamu, kamu selalu menanggapi dengan lugas dan cerdas. (nyambung terus deh. :) )

  6. Humoris. Berbicara dengan kamu, banyak sekali yang membuatku tertawa (atau paling tidak, tersenyum) dengan apa yang sampaikan dengan cara kamu, untuk membuatku tersenyum dan tertawa.

  7. Ketegasan kamu. Kamu selalu tegas dalam berbicara, bertindak dan berbuat. tidak mencla-mencle.

  8. Kejujuranmu. Kamu selalu jujur dan menyampaikan apa yang kamu rasakan, apa yang terjadi dan apa yang ingin kamu lakukan.

  9. Kamu manja. Itu salah satu yang membuatku menjadi laki-laki yang patut memanjakanmu dan melindungimu.

  10. Kamu (sedikit?) egois. Egois untuk hal yang positif, kurasa. Kamu pernah bilang, bahwa 'aku nggak mau ada orang lain yang ada dihati kamu Lang!'. Egois bukan? tapi itu membuatku suka. Berarti kamu menginginkan aku seutuhnya.

  11. Kamu supel. Yang aku tahu, kamu banyak teman. Mungkin lebih banyak daripada temanku. Kamu punya teman satu gank, punya teman curhat (sesama perempuan), sedangkan aku tidak. Tempatku curhat (kayaknya) cuma kamu dan Tuhanku.

  12. Kamu Pengertian. Banyak teman (kamu) yang mengatakan padaku, kalau kamu adalah tempat curhat mereka. Karena kamu mau menanggapi apa yang mereka ceritakan, dan memberikan saran dengan penuh pengertian.

  13. Kamu cantik. Itu yang membuatku (merasa sangat) tersanjung. Karena bisa (waktu itu) ngobrol dengan wanita cantik, dan akhirnya menjadi pacarku. hehehe...

Setelah membaca daftar itu, aku jadi membuatku bertanya-tanya: Kenapa kita berdua bisa putus ya? :) apa memang kamu merasa bahwa dalam daftar kamu yang membuatmu suka padaku kurang dari itu? hahahaa....

Thursday, July 08, 2004

Saat Memberi, Saat Menerima

Sewaktu saya diajak teman untuk nonton di salah satu bioskop di Lippo Mal Karawaci, ada keengganan pada hati saya. Keengganan saya itu didasarkan pada (katakanlah) rasa kurang enak saya. teman yang yang ngajak nonton itu adalah teman lama saya. Kabar terakhir, teman (juga) tapi berjenis kelamin cowok sedang berusaha mendekati si teman lama (wanita tentu saja) ini. Sahingga, ya... sahingga :D saya merasa 'kurang enak hati' bila harus nonton berduaan bersama orang yang sedang didekati oleh teman saya. salah-salah, nanti dibilangin pagar makan pepohonan hehehe...
untungnya, teman wanita tadi (aduh...! malah susah. sebut aja dia Santi deh! :P) mau ngartiin perasaan saya. dia ngajak teman lagi, cewek. maka jadilah kami bertiga nonton. Tapi... ya, tetapi... saya ngajuin syarat, yang milih filmnya saya. hehehe...
Spiderman 2! itu yang salah pilih. udah hampir habis masa diputarnya.

Filem dengan durasi 2 jam lebih itu, memang bagus. banyak pesan moral yang disampaikan.
Pada saat nonton itulah, dialog antara saya dan Santi banyak terjadi.
Santi merasa, bahwa dia kurang begitu cocok dengan cara atau tingkah pola teman saya (sebut saja Nico) yang menurutnya over agresif dalam mendekati dia. Menurut Santi, wanita, pada dasarnya akan merasa sangat tersanjung bila dia 'diwanitakan'!! nah, loh. apa pulak itu.
"saya nggak perlu diajak kemana-mana, naik motor. terus begadang ke pantai. atau jalan-jalan seharian. Nggak perlu itu. Saya sudah cukup merasa senang, bila seminggu 2 ato 3 kali di telpon. terus, sebulan sekali nonton bareng kayak gini...."
Saya mah, cukup jadi pendengar aja kalo udah bicara tentang selera wanita seperti ini. Bukan apa-apa, kalo menurut Nico "Santi lebih senang di ajak jalan atau shopping, daripada diajak bicara soal pekerjaan atau masalah lain". hehehe... kontradiktif ya?
Saya sih, nggak langsung semua masuk ke dalam hati saya. Karena saya juga tahu, yang sering ngajak pergi itu adalah Nico, bukan Santi.
Saya hanya mempunyai pandangan sendiri tentang suatu relationship, baik itu friendship / pertemanan maupun percintaan.
Suatu hubungan persahabatan (antara wanita dan pria) tidak selalu harus terjadi dalam konteks percintaan kan? Hubungan persahabatan yang tulus akan selalu mengedepankan saling pengertian.
Hubungan persahabatan yang tulus tidak akan mempermasalahkan seberapa besar imbalan yang kita dapatkan. Selalu tanpa pamrih.
Sedangkan hubungan karena percintaan, terkadang disertai dengan nafsu, cemburu, ingin selalu dinomorsatukan dan perasaan 'ingin menguasai' (walau menurut sebagian orang yang mempertahankan prinsip: bahwa cinta yang suci tidak harus memiliki, tidak harus menguasai).

Pada saat pulang, saya sempat bilang pada Santi:
"San, sepertinya saya harus menyampaikan kata-kata ini pada kamu"
"Apa Lang?"
"ada saat memberi, ada saat menerima"
"maksudnya apa, Lang?"
"Nanti kamu akan mengerti..."

Saturday, July 03, 2004

Waktu, Hidup dan Cita-Cita

Gugun, teman kuliah satu angkatanku (dulu) pernah berkata begini padaku "Saya salut pada kamu Lang, bisa mengatur waktu sedemikian rupa. Bisa kerja, bisa kuliah, bisa berorganisasi dan mengatur waktu untuk olahraga, bahkan bisa ikut acara temen-temen mancing malam minggu sampe pagi segala..."
Saya hanya tersenyum menanggapi pernyataan teman yang saat itu menjadi sekretaris BEM di kampusku itu. Bukan apa-apa, sebenarnya dia juga aktifis kampus dan juga aktifis di tempat dia tinggal. Hanya saja, dia tidak begitu suka olahraga.
Sayapun sebenarnya termasuk kategori 'orang yang biasa' saja. Saya kuliah karena menurut saya, mencari ilmu adalah wajib hukumnya. Itupun saya lakukan setelah saya bekerja, karena kalau mengharapkan biaya dari orang tua, tentu orang tua saya tidak akan mampu. Keinginan untuk kuliah itu, memang sudah ada sejak saya masih SMA. Manakala keadaan memungkinkan, wajar sekali bila saya melaksanakan salah satu salah cita-cita saya untuk mencari ilmu itu. Saya ikut berorganisasi, karena menurut saya, di dalam organisasi bisa menjadi wadah bagi saya untuk lebih memahami karakter manusia, menambah 'wawasan aplikatif' dari teori-teori yang saya dapatkan dari buku dan dari guru (dosen). Saya melakukan olahraga (bulutangkis dan sepak bola), karena dengan berolahraga membuat raga saya lebih sehat, dan fikiran lebih fresh. Hal ini dikarenakan dengan berolahraga, saya dapat berteriak dan melepaskan ekspresi keadaan hati dan jiwa saya pada saat itu juga. Kemudian saya sering ikut acara teman-teman bermalam minggu ria sambil mancing atau manggang ikan, adalah bentuk dari kegiatan anak muda dalam bergaul dan menyatu dengan alam. Saya bisa menikmati keindahan alam di waktu malam, saya bisa menikmati alunan suara ombak yang ditimpa sinar purnama, dengan harapan bisa semakin menambah rasa syukur saya bisa hidup dan dilahirkan ke dunia dengan penuh kenikmatan dariNya. Semuanya biasa saja. Barangkali, bukan sesuatu yang istimewa.

Bicara soal waktu, saya jadi ingat (juga karena di ingatkan oleh wanita dari seberang sana) pernyataan bijak soal waktu:
"Ambillah Waktu"
Ambillah waktu untuk berpikir
itu adalah sumber kekuatan
Ambillah waktu untuk bermain
itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi
Ambillah waktu untuk membaca
itu adalah sumber kebijaksanaan
Ambillah waktu untuk berdoa
itu adalah kekuatan terbesar di bumi
Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai
itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan
Ambillah waktu untuk bersahabat
itu adalah jalan menuju kebahagiaan
Ambillah waktu untuk tertawa
itu adalah musik yang menggetarkan jiwa
Ambillah waktu untuk memberi
itu adalah hari yang sangat singkat untuk kepentingan diri sendiri
Ambillah waktu untuk bekerja
itu adalah nilai keberhasilan
Ambillah waktu untuk beramal
itu adalah kunci menuju surga..

Mudah-mudahan saya termasuk orang yang selalu bersyukur, manakala pernyataan-pernyataan seperti itu sering saya dengar yang ditujukan pada saya.
Terasa tidak seimbang, bila hanya melihat sisi keteraturan seperti itu saja.
Banyak orang yang juga sangat menikmati hidupnya yang penuh variasi, tanpa keteraturan, tanpa ada ikatan schedule. Menjalankan hidup sesuai dengan alirannya sendiri. Saya katakan banyak, karena memang banyak teman saya yang memegang falsafah hidup seperti itu. "Biarlah hidup berjalan sesuai kehendaknya sendiri".
Salah satu Big boss bluebird taxi dalam wawancara televisi pernah mengatakan bahwa "kalau ingin membuat kategori tentang psikologi manusia dalam bekerja, paling tidak ada dua kategori. Yang pertama, kategori yang lebih menyukai safety. Yaitu orang yang lebih menyukai hidup berjalan dengan keteraturan. Dia ingin bekerja dengan safety tanpa tantangan yang membebani. Soal karir atau jenjang, tidak begitu menjadi persoalan. Yang paling penting, dia bisa bekerja, bisa berlibur, bisa mengajak anak dan istri berlibur pada saat libur tanpa dikawatirkan oleh resiko-resiko tertentu"
"Yang kedua, kategori yang menyukai tantangan dan variasi. Orang yang masuk kategori ini, kadang tidak begitu mempersoalkan gaji pertamanya. Tapi, dia lebih menyukai bila penilaian (seberapa besar gaji yang ia terima) didasarkan pada seberapa besar kontribusinya pada tempatnya bekerja. Dan diapun rela, menerima penalty atau punishment bila pekerjaan yang diberikan padanya tidak sesuai dengan target yang ditentukan".

Kembali pada pada falsafah tentang waktu dan hidup dan kerja itu, saya hanya dapat membuat satu kesimpulan. Bahwa apapun yang dilakukan orang, apapun kategori orang, apapun bentuk dan aktifitas yang dilakukan, pada dasarnya mengarah pada satu tujuan: Hidup senang dan bahagia lahir dan bathin, dan . (bila saatnya meninggal) masuk surga. Betul kan?
hehehe ........

Wednesday, June 30, 2004

Organisasi dan Leadership

Senang bisa ol lagi. setelah sekian lama ndak bisa ol. Dari hari Senin, hingga Rabu siang ini, jaringan ngadat melulu.
Hari ini alhamdulillah, Lang bisa ol. :)
Tadi sempet berkeliling ria, membaca cerita dari salah seorang blogger luar negeri, yang bila diterjemahkan bebas, kira-kira judulnya: Aku Terbang Menyusuri Angkasa. Waw, fantastic!!
Blog itu berisi cerita tentang Kebebasan seorang perempuan yang terbang bebas mengarungi dunia dengan menaklukkan puluhan laki-laki. Dia merasa bahwa laki-laki itu adalah biadab, perlu dihancurkan dan diperangi. Perempuan itu, merasa bahwa setiap perempuan harus mempermainkan laki-laki. Karena disemua semua lini kehidupan laki-laki telah terlalu banyak mendapatkan fasilitas dan kemanjaan dari peradaban dunia.
Oleh karena itu, menurutnya: makhluk yang bernama Laki-laki, harus mendapatkan perlakuan yang sesuai karena ketidak adilan peradaban dunia itu. Waw!!!
Saya tidak mau melanjutkan membaca cerita dari blogger itu.
Bukan apa-apa, saya termasuk yang tidak mempermasalahkan tentang gender dalam konteks yang seperti itu. Biarlah dia dengan dunianya dan saya dengan dunia nya. Habis perkara..!! hehehee... ;)

Hari Minggu yang lalu, sempat jadi pembicara (wah...! kesannya orang pinter nih, jadi pembicara).
Iya, Saya jadi pembicara materi Organisasi dan Kepemimpinan pada Darul Arqam Dasar (DAD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Tangerang.
IMM Tangerang lagi punya hajat mengadakan DAD ini dengan mengikutsertakan peserta dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan Sekolah Tinggi Teknologi Mutu Muhammadiyah Tangerang.
Dengan pembicara yang semuanya adalah tamatan S2 dan S3, dan peserta yang sebagian besar cewek membuat saya agak grogi juga, :) karena saya adalah pembicara yang paling muda dan baru saja selesai mengenyam pendidikan S1 dua tahun yang lalu.
Untung sejak sekolah menengah saya sering diajak oleh teman-teman untuk berorganisasi, sehingga alhamdulillah saya bisa mengimbangi kemampuan para pembicara lainnya.
Kalau menurut moderator nya sih, abang kita ini (saya maksudnya) termasuk aktifis dengan bahasa yang mudah dicerna dan dimengerti, dengan bahasa yang sederhana, lugas dan mengena. (hehehe... saya jadi ge-er).
Organisasi memang tidak terlepas dari pemimpinnya. Organisasi yang bisa hidup bertahan lama, dan dapat diterima oleh kalangan luas, tentu sangat erat kaitannya dengan apa yang ditawarkan oleh organisasi itu kepada konsumennya. Apabila apa yang ditawarkan oleh organisasi itu menarik, tentu organisasi itu akan tetap bertahan, eksis dan berkembang.
Begitu sih, kata moderator menyimpulkan apa yang pembicara sampaikan dalam acara tersebut.

Bagi teman-teman yang sudah memberikan komentar, terima kasih. Saya juga minta maaf, karena doneeh.com di komputer saya rusak terus, sehingga saya tidak bisa membalas komennya termasuk juga saya kesulitan mencari link teman-teman yang ada (di doneeh.com) sebelumnya, link yang ada adalah hasil saya mencari-cari yang sudah ngisi comment (maaf ya...). Saat ini komennya saya ambil dari HaloScan. Terima Kasih HaloScan.

Friday, June 25, 2004

Cerita Itu

Adikku, sahabatku, kekasihku...
Saat kau putuskan
untuk membuka lagi photo dalam frame ini,
untuk menggantinya dengan yang lain.
aku yakin,
ada yang berubah dalam fikiranmu
ada yang berubah dalam hatimu
tentang diriku, tentang perasaanku.

Aku tidak bisa berargumen tentang perasaanku
aku juga tidak bisa memberi alasan tentang keadaanku...
Namun, aku juga tidak berdaya dengan perasaanku sendiri
aku tidak bisa berbuat banyak dengan perasaanku sendiri
aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghindarinya
untuk berlari darinya...

Aku tidak mengingkari kalau ada yang menungguku, di sana...
Aku tidak memungkiri...
ada yang mengharapkan keseluruhan kasih sayangku, di sana...

Kalau boleh ku tanya,
Salahkah seorang anak yang mengasihi ayahnya...
tetapi juga mengasihi ibundanya?
salahkah seorang anak yang menyayangi ayahnya...
tetapi juga menyayangi ibundanya?
Apakah kasih sayang, harus hanya satu?
Apakah aku bersalah, bila juga mengasihimu?
Apakah aku bersalah, bila juga menyayangimu?

Aku tak tahu...
yang ku tahu aku tetap mengasihi-mu
yang ku tahu aku tetap menyayangi-mu
Apa adanya...

Jum'at 13 Juli 2001


Kisah ini, membuatku berkali-kali merasa 'bergidik' :D dengan kedahsyatan cinta.
Bukan apa-apa, kata-kata ini adalah kata-kata dalam lembaran kertas putih tulisan seorang wanita yang katanya terlanjur mencintai seorang pemuda. Kisah yang biasa saja bukan, Seorang wanita mencintai seorang pemuda? Hanya saja, sebelumnya sang wanita itu menganggap hubungannya dengan sang pemuda, sudah seperti adik kandungnya sendiri. karena kala mereka bertemu, status sang wanita sudah bersuami. Sang wanita sadar, dia sudah bersuami (dan dia tidak ingin menyakiti hati suaminya). Dan sang pemuda-pun tahu, dia tidak boleh berharap lebih. Karena dia tahu wanita itu sudah milik orang (disamping umurnya jauh dibawah umur sang wanita).
Jadilah sang wanita memanggil adik pada sang pemuda, dan sang pemuda memanggil kakak pada sang wanita, tanpa tendensi apa-apa.
Perjalanan hidup memang tidak bisa diramalkan oleh manusia.
Pertemuan demi pertemuan, kebersamaan demi kebersamaan, telah melahirkan benih-benih kecocokan di antara mereka.
Sang wanita, tidak bisa menyembunyikan rasa rindunya bila mereka tidak bertemu. Begitupun sang pemuda, dia tidak bisa menahan rasa cemburunya bila ada orang lain yang menggoda sang wanita itu. Bahkan, sang pemudapun menyampaikan rasa cemburunya, apabila suami sang wanita menelepon berlama-lama.
Demikianlah, sebulan dua bulan, mereka lalui dengan perasaan mereka sendiri.
Mereka sering nonton bersama, jalan dan makan bersama.
Mereka-pun terlanjur merasa biasa, terlanjur merasa tidak sungkan bergandengan tangan bersama (tentu di luar kantor tempat mereka bekerja).
tentu, ada rasa takut dan khawatir dalam hati mereka. Perasaan was-was pun sering hadir, saat mereka berjalan bersama, saat mereka bergandengan tangan.
Tapi, berkali-kali itu terjadi. Mereka tetap berjalan bersama, lagi.... dan lagi....
Mereka berlaku dan bertingkah layaknya orang berpacaran (yaaa seperti jaman sekarang ini)
Mereka-pun sering ke tempat hiburan pada saat liburan. Sang wanita, beralasan ada pekerjaan kantor pada suaminya.
Banyak foto-foto mereka. Sang wanita, sering membawa tustel untuk mengabadikan saat-saat kebersamaannya dengan sang pemuda. Tapi, foto-foto itu disimpan rapih di meja kantornya, tidak pernah dibawa pulang (kalau di bawa pulang, tentu bisa ditebak apa yang terjadi :D)
Sampai suatu waktu, sang pemuda yang statusnya masih karyawan kontrak, harus undur diri dari kantornya karena masa kontraknya sudah berakhir. Perjalanan waktu dua tahun terasa sangat cepat bagi keduanya. Sang pemuda, harus keluar dari pekerjaannya. dan... mereka-pun berpisah. Tiga bulan kemudian, sang pemuda berkirim surat padaku: (sebagian isinya saya tulis di sini):
"Lang saya sudah pulang kampung. Saya tidak tahan menghadapi kehidupan seperti ini. Ini adalah tulisan si xxxxx yang diselipkannya pada frame photo kami berdua. Photo itu sudah saya buka, karena ingin saya ganti. Saya merasa selalu rindu padanya bila menatap photo itu, sementara aku sadar betul, bahwa kami tidak mungkin bersatu. Saya sadar betul, dia telah punya suami dan punya buah hati. Saya tidak mau merusak kebahagiaannya.
Kalau kamu baca surat ini seminggu sejak saya kirim, berarti kamu sedang turut mendo'akan saya. Karena saya (mungkin sudah) menikah, dengan gadis pilihan orang tua saya dikampung. Do'akan saya ya...."

Semoga menjadi keluarga bahagia kawan (walau-pun cintamu sudah dititipkan pada yang lain...), yakinlah semua itu adalah yang terbaik buatmu. Amin...

semoga menjadi perenungan

Friday, June 18, 2004

Gantengnya Gue

Sekilas waktu di kampung gue.
Pada waktu berkunjung ke salah salah seorang kerabat kami di kampung, gue di temani adik gue yang laki-laki yang baru setahun tamat SLTA. Kerabat yang kami kunjungi ini, termasuk silsilah dalam keluarga Bapak gue.
Sesampainya di rumah kerabat gue ini, ternyata dia sedang mandi. Maka gue dan adik gue menunggu di ruangan depan.
Kerabat gue ini, punya anak yang bernama Dian, umurnya sekitar 4 tahunan. Dian belum pernah bertemu sama gue, karena sebelum dia lahir, gue udah pergi merantau.
Sambil menunggu bapaknya ganti pakaian, gue mendekati Dian yang sedang asyik nonton Tivi.
"Dian lagi ngapain...?"
Tanya gue mengakrabkan diri.
Gue liat Dian menoleh, lalu tersenyum ke arah gue. Mata bulet dan beningnya menatap lembut...
"Dian lagi nonton!"
"oo..."
Iseng-iseng, gue pengen ngetes ah....!!
"Eh, Dian..." gue mendekati Dian, "Om mau tanya nih... boleh kan?"
Dian menatap gue bentar, terus kembali nonton lagi. Gue fikir dia acc.
"Kalo menurut Dian, om Lang ganteng nggak?" gue bertanya.
Dian diam aja. gue penasaran.
"Gimana Dian, om Lang ganteng kan?" *pasang mimik ganteng :P *
Lang pokoknya udah pasang aksi abiz-abizan biar keliatan guanteng. Matapun di buat berbinar-binar biar tampak 'cakep' dan menyenangkan dia. *kayak bintang sinetron di tivi-tivi*.
Dian menatapku dan adikku bergantian. *gue sih ngarepin dia bilang 'sama gantengnya'*
Tapi...
"dia ganteng, tapi om Lang jelek.....!" jawab Dian.
*gubrak!!!!* oooh TIDAK...!!
Wah...! ini anak emang gak tahu barang bagus deh...! *dalam hati* wong jelas kalo Lang ini, udah merupakan produk langka, barang pilihan lah. Mosok kategorinya jelek…? Salah ngomong ntu anak. Pasti deh..! weks! :P
Sebagai pendukung kalo gue ini termasuk 'kategori' ganteng, gue akan beberin sejumlah fakta. Nih baca ya. satu: kata emak (ibu gue), waktu masih balita, banyak anak-anak gadis yang berebutan ciumin gue kalo liat gue lagi di gendong. *hehehe... bukti satu*.
Pendukung kedua, kata pacar gue dulu, 'kamu emang yahudd Lang!' *waktu itu, mungkin dia udah nggak punya pilihan lain selain gue... :D*
Pendukung ketiga, waktu jalan tanpa sengaja ke tempat para (maaf) bencong, gue sempat di omongin gini "halo cowok ganteng, godain kita dong!!" nah, itu bukti nyata kan? ......*hahahaha...*
Tapi gpp deh. Paling tidak masih ada yang berani bilang kalo gue ini jelek. Soale, selama ini *seingat gue sih* semua orang yang ketemu Lang pasti bilang "menurut gue sih, penampilan dan wajah kamu itu Lang, kalo di nilai, tidak kurang dari 8 deh..."
Waktu pulang dari rumah karib itu, adik gue nyeletuk "Kak, berarti saya lebih ganteng dong daripada kakak?"
*gubrak!!!* (lagi...)
lah, yang nyeplos tadi kan anak kecil. Mosok di percaya?
yang tau ganteng apa nggak itu, yaaa yang udah gede dong.. *ngotot* *nyengir...*
udah ah, anak-anak emang belum ngarti urusan ganteng apa nggak... *berlalu* hehehee...

Wednesday, June 16, 2004

Kembali Lagi (Pulang mudik)

Setelah berkelana kesana kemari selama dua minggu lebih mencari pekerjaan yang sesuai dengan background saya di Palembang, yang ternyata sampai sekarang belum berhasil, saya kembali lagi ke kotaku yang telah menghidupi selama lebih dari 5 tahun, Tangerang.
Sebenarnya keluarga lebih menginginkan kalau saya mendapatkan pekerjaan di sana. di samping dekat dengan keluarga (orang tua-ku yang sudah cukup umur), juga (kata emak sih...) lebih mudah untuk komunikasi kalau ada apa-apa, terus.... cewek-ceweknya juga nggak kalah cantik dibanding cewek-cewek ibukota. bla-bla-bla.. :p Tapi karena keadaan berbicara lain, maka jadilah saya kembali ke Tangerang. I'm coming....

Dari kampung, bawaannya sih udah males aja. takut nanti di tempat lama tidak boleh kerja lagi (soalnya kelamaan liburnya) hehehe... apalagi waktu mau berangkat sama emak disuruh bawa itu - bawa ini, buat oleh-oleh, begitu kata emak.
waktu mau berangkat, sudah ada empat kardus bekas mie instant yang udah siap di depan pintu. dus yang pertama dan kedua, kata emak isinya sayur-sayuran, ada daun singkong, ada daun katuk, ada kacang panjang, ada pisang, ada jagung. walah-walah...! emang mau jualan apa?
terus kardus ketiga dan keempat isinya ikan asin, kerupuk ikan mentah, ada empek-empek yang siap dimasak, beras kira-kira 5 kilo, kelapa.... weh-weh! bener-bener deh bikin males. Lah, sayur-sayur segala macam itu, emang di Tangerang sana nggak di jual apa? hehehe...
Mak....! kalo boleh mah, saya minta mentahnya saja... :D
Siapa yang mau, siapa yang mau...?

Tuesday, June 08, 2004

kEMBALI dalam Kesederhanaan

Hari ini, setelah berkeliling-keliling mencari kerja (job hunting ceritanya nih), mampir sebentar ke inet. Terpikir tuk ganti le'ot baru, walau template gratisan sederhana dari blogger.
Setelah utak-atik 15 menitan, ku putuskan mengganti wajah dengan wajah sederhana dari blogger.
Sederhana dan kesederhanaan, mungkin itu yang terkadang kita (terutama saya) lupakan. Saya coba tuk melepaskan diri dari kosmetik-kosmetik penghias 'wajah' saya yang selama ini kurasakan menjadi beban dalam keseharian saya.
Pada temen-temen, maaf shoutboxnya sementara belum saya pasang, tetapi masih dapat bertegur sapa lewat comment.

Friday, May 28, 2004

DAMAI KAMPUNGKU, DAMAI HATIKU

Akhirnya setelah sekian lama kerinduanku tertahan, datang juga saatnya aku pulang. Pulang menghadap emak dan bak (bapak) tercinta. Aku pulang dengan hati yang penuh kerinduan. Rindu belaian tangan emakku yang kokoh legam terbakar teriknya matahari, tapi penuh kelembutan dan kasih sayang. Rindu suara emakku yang (sampai sekarang merupakan suara yang) paling merdu di seluruh dunia. Rindu pada masakan emak-ku yang sangat spesial. Rindu empek-empek special buatan emakku. Rindu sambel ikan belida buatan emakku. Rindu petuah dan nasehat bapakku yang selalu sejuk dan penuh makna. Rindu kasih sayang emak dan bapakku yang sampai kapanpun tidak ada yang bisa menandinginya. Rindu pada adik-adikku yang (kata emak dan bak), sekarang sudah beranjak dewasa. Rinduku untuk mandi di beningnya sungai lematang yang mengalir di desaku. Rinduku pada sejuknya angin subuh menjelang pagi di kampungku. Rinduku pada kicauan burung serindit di saat mentari akan menampakkan diri. Rindu pada kampungku yang sudah tiga tahun tidak menyapaku lagi.
Kini... aku pulang kampungku, aku pulang...!
Peluk aku dalam damaimu.
Genggam aku dalam heningmu.

Thursday, May 27, 2004

PESAN TEMAN

Aku jadi sedikit tercenung, ketika membaca pesan offline dari teman. Girls are like internet domain names... the ones I like are already taken. :p terus, pesan lanjutannya :
People who do not want to be disturbed, usually already are disturbed
:d ; Apa memang begitu ya..?

Po5t3d by : 1lalang L14r

Monday, May 24, 2004

AKU DIMATAMU

Katamu: aku tidak mengerti kamu sedang banyak masalah.


Mungkin, mungkin aku tidak mengerti semua masalah yang terjadi padamu. Tapi, aku selalu mencoba, aku selalu berusaha untuk mengerti tentang kamu. Aku selalu menunggu kamu, saat kamu mengatakan ‘kamu sedang menyelesaikan’ masalahmu.


Mungkin, mungkin aku tidak mengerti semua masalah yang terjadi padamu. Tapi, aku selalu bertanya dengan penuh perhatian apa yang terjadi padamu, walau engkau hanya menjawab dengan satu kalimat saja ‘kamu tidak akan mengerti masalahku’.


Mungkin, mungkin aku tidak mengerti semua masalah yang terjadi padamu. Tapi, aku selalu ‘mengunjungimu’,walau engkau berkata ‘aku ingin sendiri saat ini’.


Katamu: aku tidak mau memperhatikan kamu dan masalahmu.


Mungkin, mungkin aku tidak memperhatikan kamu dan masalahmu. Tapi, aku selalu berusaha untuk mencari tahu, kenapa kamu ‘berkata begitu’ padaku. Padahal kamu tahu, aku selalu berusaha untuk perhatian dan bertanya tentang segalanya padamu. Aku selalu bertanya tentang hari-harimu, tentang kesehatanmu, tentang kuliahmu, tentang keluargamu, tentang segalanya yang terkait dengan keseharianmu.


Katamu: aku tidak mau mengerti sakit hatimu padaku. BETUL...! AKU TIDAK MENGERTI. Kenapa, kamu sakit hati padaku. Padahal, aku telah melakukan segalanya untukmu. Aku selalu setia padamu, aku selalu perhatian padamu. Aku selalu menjaga HATIKU agar selalu setia padamu. Aku betul-betul tidak mengerti. Dan... yang paling membuatku tidak mengerti KENAPA KAMU MENDUAKANKU.



Po5t3d by : 1lalang L14r

Saturday, May 22, 2004

Ku Ingin Bermimpi

Temaram Senja
Sapamu kurasakan sangat mesra
Menggelitik seluruh asa di dada
Sunggu, suaramu menaburkan ketenangan
Berkali-kali ku katakan itu padamu.

Tapi,
Mengapa hatiku seperti membeku
Sapamu, suaramu bukan milikku lagi.

Jalanan itu,
sudah sepi dari langkahmu, dari langkahku
Jalanan itu,
Sudah tidak ada tapak langkah kita (lagi)

Aku ingin tidur dan bermimpi malam ini
Aku ingin (sekali lagi), bermimpi tentang kita
Selamat Jalan Kasih....

Po5t3d by : 1lalang L14r

Friday, May 21, 2004



ILALANG

Air... deras mengalir
Api... Panas membara
...... Tak Ada Tawa
...... Tak Ada Canda
...... Tak Ada Riang
Kesedihanku ini Bersama,
ILALANG.......

ilalang-ilalang menghalangi pandangan
ilalang-ilalang jadi saksi cerita malam
ilalang-ilalang lihat langkahku goyang
ilalang-ilalang tak kuasa jiwa terguncang


Benar cerita burung-burung dirimu selalu berdusta
benar kata bisikan angin kau takkan pernah setia
Bukan baru sekali ini hatiku engkau sakiti
tapi baru kali ini, mataku menjadi saksi

ilalang-ilalang biar cintaku hilang
ilalang-ilalang kutahu Tuhan penyayang
ilalang-ilalang biar cintaku malang
ilalang-ilalang ku takkan putus harapan...


note : Aku merasa dirimu, bukan milikku lagi...

ciptaan : Camelia Malik

Friday, May 14, 2004

Berbahagialah yang Mempunyai Sayap dan Mempunyai Keberanian Untuk Terbang.
Berbahagialah yang Mempunyai Jiwa dan Mempunyai Keberanian Untuk Mencintai.

Wednesday, May 12, 2004

Menyendiri? Adakalanya Perlu...

Kemarin, seorang teman (wanita) menyatakan, bahwa dia lima bulan yang lalu jatuh cinta, kemudian saat ini hubungan mereka renggang, lama tidak ada komunikasi.
Selama ini mereka selalu dekat, selalu ingin bertemu. Entah mengapa akhir-akhir ini, mereka berdua jarang sekali bertemu. Bahkan dalam satu bulan terakhir, mereka hanya bertemu sekali, itupun pertemuan yang kebetulan terjadi.
"Lang, waktu baru jadian, aku dan dia tiap hari ketemu terus. Rasanya aku dan dia selalu ingin bertemu."
Begitu diantara kata-katanya yang sempat ku rekam dalam kepalaku.
"Tapi, nggak tau deh. Sekarang seperti perasaan itu, perasaan ingin bertemu itu, sudah berangsur hilang. Apa ini berarti kami tidak saling mencintai (lagi)?"
Aku hanya diam. Karena menurutku, akupun pernah mengalami hal yang seperti itu.
Ada kalanya kita selalu ingin bertemu dan menurutkan hati untuk selalu menjemputnya sehingga dia selalu berada disisi. Tapi, adakalanya pula, kita ingin menyendiri dan menyepi, walau kita tidak ingin melepaskan dia yang kita cintai.....

Po5t3d by : 1lalang L14r

Friday, May 07, 2004

BU, AKU RINDU PADAMU....

Ibu,
Benar katamu
dunia akan berhenti berputar tanpa wanita
Benar katamu
dunia akan gelap gulita tanpa pria

Aku ingat betul, waktu itu aku duduk di kelas 2 SMP, umurku baru 14 tahun, ketika pertama kali seorang gadis kecil bertandang ke rumah orang tuaku (yang waktu itu: dalam surat cinta-cintaan kami, kami berdua menyatakan aku cinta kamu).
Waktu itu, ibuku, perempuan yang melahirkan, menyapihku, membesarkanku dengan penuh kasih sayang, tersenyum penuh pengertian ketika ku memperkenalkan gadis kecil itu pada ibuku:
"mak, ini Rani teman sekolahku" Aku berkata agak gugup, karena baru sekali ini anak gadis datang sendiri datang menemuiku di rumah.
"oh... nak Rani. Kamu cantik sekali" Jawab ibuku saat Rani menyambut tangan ibuku yang kokoh, legam tersenyat matahari.
Kulihat Rani hanya tersenyum.
Singkat cerita setelah Rani pulang sore harinya, setelah selesai makan dan sholat maghrib, ibu memanggilku.
"Hans... (ibuku lebih sering memanggilku begitu, ketimbang Lang), emak senang kamu sudah semakin besar, dan sekarang sudah kelas dua es-em-pe. emak bersyukur..."
Aku diam, menunggu kelanjutan kata-kata dari ibuku.
"emak juga senang, kamu banyak memiliki teman. Karena teman itu perlu. Sebagai manusia, kita tidak terlepas dari lingkungan, dan kita adalah bagian dari lingkungan itu..."
"Iya mak" aku menjawab membenarkan.
"Hanya saja, perlu emak ingatkan pada kamu. Jangan lupakan sekolahmu. Belajar adalah tugas utamamu. ya?"
"iya mak. aku janji"
Begitulah ibuku.
Ibuku yang kuanggap orang yang paling tabah, paling ulet dan paling mengerti aku.
Dan, janji itu, janji untuk selalu rajin belajar itu, selalu kupegang teguh. Alhasil, SMP dan SMAku dapat kuselesaikan dengan baik, tanpa hambatan.
Terima kasih mak....
Kini:
Di tengah kesibukanku bekerja, di tempat aku belajar hidup dari hidup, aku merindukan nasehat-nasehat ibuku. aku merindukan pandangan penuh kasih sayang (pandangan ibuku saat melihat anaknya tumbuh dan tumbuh semakin besar). Aku merindukan suara ibuku yang kurasakan paling merdu di seluruh dunia itu.
"maafkan anakmu yang ternyata sampai saat ini, saat usiamu sudah semakin senja, anakmu tidak dapat menjagamu, malah terkadang lupa padamu"
"emak... maafkan anakmu yang kini jauh darimu, sampai dengan saat ini hanya bisa, sebatas merindukanmu"

Po5t3d by : 1lalang L14r

Tuesday, May 04, 2004

APA ARTI DIAMMU?

"Ada yang ingin aku katakan padamu Lang".
Suara itu kudengar sangat dekat, sangat akrab, walau lewat telepon.
"Ok. Apa itu?" Aku menjawab, penuh perhatian.
"Jangan lewat telepon deh, kita bicara diluar aja. Bisa?"
"Bisa, dimana?"
"Aku tunggu di tempat biasa ya? OK? bye..."
Tanpa menunggu jawaban dariku telepon itu ditutup.
"Bye..." jawabku, walau aku tahu dia tidak mendengar jawabanku.
---
Sambil menikmati alunan lagu "You don't have to say the words" dia dan aku pembicaraan kami berjalan kesana kemari.
Mulai dari masalah kerjaan di kantor, cerita teman yang suka iseng, sampai masalah selera makan masing-masing.
"Oh ya, tadi kamu kan bilang, kalau kamu mau mengatakan sesuatu padaku."
Aku menyela pembicaraan kami, setelah lebih kurang seperempat jam kami duduk dan menikmati juice jeruk dan alpukat yang kami pesan dari pusat jajan di sebelah.
"Sekarang aku sudah siap mendengarkan pembicaraan darimu" Aku menambahkan.
Sejenak diantara kami saling diam.
Kuperhatikan sejenak gadis mungil dihadapanku. Usianya sudah 23 tahun, tapi dari wajahnya yang polos dan lugu, orang akan mengira kalau dia baru berumur 17an. Matanya bundar, indah penuh keceriaan. Wajahnya oval dengan geraian rambut sebahu. Dia pasti bilang bila mau apa-apa. Termasuk soal rambutnya yang sebulan yang lalu baru dipotong. "Biar praktis", begitu katanya waktu itu. Perawakannya langsing, tinggi 162 CM. Dengan baju cut berai mirip penyanyi muda, ku lihat dia sangat menawan.
Dia sudah cukup lama aku kenal. Dulu pernah praktek kerja di kantorku. Itu 4 tahun yang lalu. Walau hanya sekitar satu bulan dia praktek kerja, tapi dia (paling tidak menurutku), cukup dekat dan akrab denganku. "Bapak, bicaranya enak dan menyejukkan." Begitu katanya suatu saat padaku. "Saya pengin panggil nama saja, biar akrab. Tapi ini kan di kantor, jadi saya panggil Bapak saja. Maunya sih panggil kakak, atau nama saja..."
Begitulah dia. Polos dan lugu.
Setelah selesai praktek, dia sering meneleponku. Katanya, saya enak buat curhat. Diapun sudah memanggilku dengan nama, Lang. BiaR lebih akrab. Begitu katanya.
"Yeee...! Yang diajak ngobrol malah ngelamun." Dia mengejutkanku.
Aku tersentak.
"Koq, melihatku kayak gitu sih Lang...?"
"Oh... nggak, nggak...!" Aku berusaha tersenyum. Dalam hatiku aku berkata "kamu tambah cantik sekarang.."
"Iya.. jadi apa yang ingin kamu katakan padaku. Sekarang aku siap mendengarkan." Aku sudah bisa menetralisir.
Kutatap matanya yang bening, diapun menatapku. Ingin kuyakinkan melalui mataku, bahwa aku siap mendengarkan cerita apapun dari dia, dari seorang gadis mungil yang sangat akrab padaku selama ini.
Aku menunggu, dengan senyum dibibirku.
Kulihat dia menghela nafas, dan sekali lagi menatapku. Kemudian menunduk.
"Ayo, katakan saja, apa yang ada dalam hatimu.." Aku meyakinkan dia untuk bercerita.
Setelah menghela nafas, dia berkata:
"Nggak tau deh. Dari rumah sudah saya siapin kata-kata." begitu kata-kata yang keluar dari bibirnya yang mungil. "Tapi... setelah melihat sorot mata kamu, Lang. Saya koq nggak bisa berkata apa-apa."
"Loh, kenapa? emang ada yang salah dengan mata Lang?" Saya menyela.
"Nggak sih, nggak ada yang salah dari mata Lang. Tapi, saya... demi melihat mata Lang, saya jadi gemetar, saya kehilangan kata-kata. Maaf ya Lang..." Kudengar suara itu bergetar, meluncurkan sepatah dua patah kata. Sulit sekali tampaknya.
Demi melihat matanya yang tampak berkaca-kaca, ku pegang pundak gadis lugu ini.
"Baiklah... kamu jangan memaksa. Kalau memang kamu belum siap menceritakan apa yang ada dihati kamu, jangan ceritakan. Mungkin dilain waktu saja..."
"Atau kalau perlu, kamu tulis aja. Nanti kirim ke imel Lang, pasti Lang baca. OK...?"
Aku hanya melihat anggukan kecil dari wajahnya yang manis itu.
---
Dalam perjalanan pulang, aku berfikir. Ada apa dengan gadis kecilku. Apakah dia jatuh cinta. Terus pada siapa? Apa jatuh cinta padaku. (Aku jadi ge-er). Sementara selama ini, aku sudah menganggapnya sebagai adikku. Karena selama ini dia selalu cerita tentang pekerjaannya, tentang pria yang berusaha mendekatinya. Dia telah bercerita semua yang ada dalam hatinya. Tapi... kenapa dia ragu untuk mengatakan apa yang ingin dikatakannya padaku?
Apa yang terjadi padamu, wahai gadis kecilku...?

Po5t3d by : 1lalang L14r

Monday, April 19, 2004

........


Lang nya gi
sibuk kerja so dia ga sempet bales shoutbox nya...Lang minta tolong ma aku wat
bales smua shoutboxnya coz da penuh gitu...skarang Lang da pindah bagian juga di
PRESS DIE jadi Lang tambah sibuk..Lang minta maap kalo ga isa postingan, tar
kalo ada waktu Lang pasti postingan...and shoutboxnya aku batasin 20 ajah coz
yang lalu ampe 40 aku yang kebingungan balesnya...Maap yah kalo balesannya agak
gak nyambung getoo


bY : ranny



Monday, April 12, 2004

MAAF....

Aku tak tahu apa yang ada dalam hatimu
Aku tak tahu apa yang melintas dalam fikiranmu
Aku tak tahu

Engkau-pun tak tahu isi hatiku
Engkau-pun tak mengerti nestapa bathinku

Kata itu,
hanya engkau yang mengerti
Tapi...
akupun punya persepsi

Kurasa
Dirimu
Diriku
Harus menghentikan langkah
menoleh sejenak perjalanan kita
Mungkin ini akan lebih baik
Bagi dirimu, bagi diriku
Maafkanlah......

5t3d by : 1lalang L14r

Friday, April 02, 2004

RINDUKU......
Episod II SENYUM DAN KERINDUAN ITU

Sore itu, masih menyusuri jalan setapak itu...
Kulangkahkan lagi kakiku.
Berpapasan aku dengan dua orang gadis remaja. Umur mereka ku taksir sekitar 15an. mungkin masih SMP atau SMU.
Yang satu memakai jean setengah tiang, dan balutan t-shirt warna hijau dengan garis-garis merah muda arah membujur. Wajahnya oval, putih dan berseri. Tingginya tidak kurang 165cm. Enak dipandang.
Yang satunya, lebih tinggi lagi. Tidak kurang 170cm. dengan memakai jean dan memakai baju kemeja putih ketat ala mode sekarang, terlihat sekali gadis remaja ini sangat menawan. Wajahnya biasa saja, namun bentuk tubuhnya, akan membuat orang berhenti sejenak menghentikan aktifitasnya bila berpapasan dengan gadis remaja ini....
Sambil tersenyum ditahan, mulutku tanpa sengaja berucap: "anak-anak sekarang, jangkung-jangkung dan cantik-cantik...."

Di teras sebuah rumah yang aku lewati, kulihat lima anak-anak sedang bermain kartu. Tiga laki-laki, dua perempuan. Anak kecil laki-laki yang satu hanya jadi penonton. Dua orang anak laki-laki itu, pada bagian pipi dan keningnya seperti di coret-coret dengan kapur, berwarna putih. Sedangkan dua anak yang perempuan pipinya masih bersih. Mungkin, dalam permainan mereka ada pengecualian buat anak perempuan...
Sambil tertawa-tawa mereka melihat aku. "Ini yang kalah pak!" Teriak anak laki-laki yang jadi penontonnya, memberitahukan padaku tentang dua temannya yang dicoret-coret mukanya itu. Aku hanya tersenyum-senyum sambil berlalu.
Dalam hati aku bergumam, "permainan anak!"
Sejenak anganku melayang...
sewaktu kecil, aku bersama anak-anak sebayaku, di kampungku, di pedalaman sumatera selatan sana, masih bisa bermain engrang -yang di sana di sebut ingkaw- masih bisa bermain sepanting, permainan kelincahan menangkap potongan kayu sebesar ibu jari yang dipotong seukuran kira-kira 25cm. Bagi, yang paling banyak menangkap, maka dialah yang jadi pemenangnya.
Kedua permainan ini memerlukan tanah lapang.
Sementara di sini, tempat untuk bermain engrang atau sepanting itu, sudah tidak ada lagi.
Anak-anak tetaplah anak-anak. Dunia anak adalah dunia bermain. Dan merekapun bermain, apa adanya. Dengan permainan yang ada, yang bisa mereka pergunakan untuk bermain...

Di ujung pertigaan jalan setapak, kulihat sekumpulan remaja sedang duduk-duduk sambil bermain gitar. ada sekitar 7 orang remaja, dari wajah mereka, mereka sepertinya sudah selesai smu.
Aku berjalan, menuju arah mereka. Lagu yang mereka dendangkan, terkadang terdengar sumbang. Ada yang berteriak, seolah memakai suara dua, mengiringi penyanyi utama.
Remaja-remaja ini, sering kulihat nongkrong di pertigaan jalan setapak di kampungku ini.
Sepertinya, Lapangan Pekerjaan tidak dapat menyerap mereka. Mereka jadi saksi sulitnya mencari pekerjaan di zaman sekarang ini.
Kampungku yang dikelilingi bangunan megah dan perumahan mewah terpaksa menampung mereka yang tidak pernah diberi kesempatan oleh keadaan, untuk bekerja sesuai impian mereka waktu sekolah.
Para penguasa negeriku, sibuk memikirkan perut mereka sendiri. Sibuk mencari makan yang sebanyak-banyaknya untuk 'cacing-cacing' dalam perut mereka sendiri. Sibuk mencari obyekan sendiri, sibuk memasukkan anak mereka sendiri untuk jadi bagian 'Penguasa' tanpa memberi kesempatan pada yang lain sesuai porsi. Sementara kemiskinan, pengangguran sepertinya sudah tidak pernah difikirkan lagi....
AKU RINDU NEGERIKU YANG GEMAH RIPAH LOH JINAWI.
RINDU NEGERIKU YANG TOYYIBATUN, BALDATUN WAROBBUN GHAFUR.
Menjelang maghrib, aku pulang menuju tempat tinggalku, dengan SENYUM DAN KERINDUAN....

Po5t3d by : 1lalang L14r

Tuesday, March 30, 2004

"SENYUM" dan "KERINDUAN" ITU

Ingin sekali, sore itu aku jalan-jalan. Menyusuri jalanan setapak di kampungku. Kampungku, yang berada di bilangan Cikokol Kota Tangerang, -yang menurut temanku, tujuh belas tahun lalu- masih dapat disaksikan hijaunya persawahan, kicau riang sang burung pipit.
"Masih ada kenangan saat aku bersama teman-teman kecilku, mancing di tengah-tengah sawah."
"Masih jelas di kelopak mata, kami berlari-larian dari ujung pematang menyusuri persawahan saat petang menjelang...."
Begitu, Temanku bercerita tentang kampung kami, pada suatu hari. Bercerita tentang Kampung Sembung. Kampungnya dan kampungku (paling tidak sejak beberapa tahun terakhir, Kampung Sembung telah menjadi tempat tinggalku, sehingga aku merasa pantas menyebutnya kampungku).

Kampungku, Kampung Sembung sekarang hanya tinggal beberapa jengkal saja. Itupun sudah terpisah dan dipisahkan dengan kampung sekitarnya, sudah terpisah dengan Kampung Kebon Nanas, karena sudah dibangun perumahan mewah Mahkota Mas dan Pusat Perkulakan Alfa, sudah terpisah dengan Kampung Kelapa, karena sudah dibangun perumahan Bumi Mas Raya dan Modern Land. Sudah terpisah dengan kampung Betung, karena sudah dibangun Perumahan Bumi Mas dan Bona Sarana Indah. Sudah terpisah dengan kampung Cikokol Bawah, karena sudah dibangun Mahkota Trade Center dan mall d'Best.
Sudah terpisah dengan warga pinggiran Sungai Cisadane, karena sudah digusur oleh bangunan Pabrik Tekstil Argo Pantes yang terus melebarkan usahanya.
Sekarang kampungku tinggal sejengkal.....

SORE ITU...
Aku menyusuri kampungku. Kampungku yang terasa padat, karena rumah-rumah warga yang dibangun arahnya tidak beraturan. Rumah yang satu menghadap utara, yang satunya lagi menghadap timur atau selatan. Ada yang menghadap jalan, ada yang membelakangi jalan. Rumah yang satu mempunyai teras, yang lainnya berhimpitan langsung dengan jalan. Kampungku terasa padat, dan rapat.
Aku masih ingat, waktu akan membuat jalanan setapak ini, pak RT terpaksa 'meminta-minta, atau bahkan mengemis-ngemis agar warga merelakan sedikit tanahnya untuk dibuat jalan setapak, agar lalu lintas dapat dilakukan dengan lancar.
Aku juga masih ingat, bagaimana warga-warga di kampungku meneriakkan keberatannya, tanahnya diambil untuk jalan setapak. "Tanah kami tinggal sedikit, masak mau diambil lagi untuk jalanan? Memangnya, tanah kami mau diganti berapa?" begitu kata mereka, waktu itu.
Aku juga masih ingat, bagaimana akhirnya terpaksa pemuka masyarakat turun langsung mendatangi warga bersama pak RT, meminta kesadaran mereka.
dan.... pembuatan jalanan setapak ini akhirnya bisa dilaksanakan.....
Warga kampungku, walau keras hati, masih mempunyai kesadaran dan sifat sosial dan solidaritas yang tinggi.

Satu dua rumah kulewati, aku mengangguk atau tersenyum kepada warga yang aku kenal. Wajah mereka terasa akrab, namun aku tidak mengenal nama mereka, dan merekapun seperti itu... Kami hanya saling mengenal wajah saja.
Pekerjaan kami -yang sebagian besar buruh dan pekerja pabrik- membuat waktu kami sangat terbatas untuk saling berinteraksi dan saling mengenal satu sama lain. Aku, setiap hari berangkat pagi dan hampir setiap hari pulang malam, untuk melaksanakan pekerjaan rutin setiap hari di tempatku kerja sebagai buruh, sebagai karyawan. Malam hari sepulang kerja, badan sudah terasa penat dan lelah. Aku biasanya tertidur, sehabis mandi dan makan malam. Warga-warga di sekitar kamipun begitu juga adanya. Kadang, kami hanya tahu wajah dan tempat mereka, tanpa mengenal nama. Sehingga kalau ada yang datang dan bertanya nama si fulan, nama si dulah, kami sering tidak tahu.
Potret kota, sudah dapat kusaksikan di kampungku.

Di tanah yang kosong, kulihat enam orang anak bermain sepak bola. tanah itu kutaksir hanya seukuran rumah. 6x8m.
sambil tertawa-tawa, mereka menendang bola yang terbuat dari plastik itu. Mereka sudah tidak mempunyai tempat lagi untuk bermain, tempat bermain mereka telah tergantikan oleh bangunan-bangunan megah dan mall-mall. Tanah lapang yang diperlukan oleh mereka, telah dialih fungsikan menjadi pusat-pusat belanja dan perumahan-perumahan mewah, buat orang-orang berkantong tebal.
Mereka hanya dapat menjadi penonton, berdecak kagum melihat bangunan-bangunan yang kokoh mengelilingi kampungku dan kampung mereka.
Mereka hanya dapat bermimpi bermain sepakbola dilapangan hijau seperti di TV, mereka hanya dapat bermimpi...
Dan.... mimpi itu masih bisa membuat MEREKA TERTAWA SERTA TERSENYUM POLOS DAN LEPAS, menikmati Masa kecil mereka.
senyum itu, SENYUM YANG (kadangkala) MEMBUATKU CEMBURU, INGIN KEMBALI KE MASA KECILKU.....


Po5t3d by : 1lalang L14r

Monday, March 29, 2004

DIRIMU

Berkata aku pada sang bintang
Tentang diriku
Tentang dirimu
Tentang kita
ribuan kata
ribuan kisah
merekatkan jiwa

Tapi...
Tak sedikitpun rasa itu mendapat restu

Ada yang tidak ku mengerti
ada yang tidak ku fahami
perasaan itu
terlalu cepat hadir
diantara kita

dan...
Merekapun tidak akan pernah mengerti
Mengapa

Engkau berjalan dalam ketidakberdayaanmu
Menuruti hatimu yang gundah
dalam ketulusan cinta yang agung
yang engkau tambatkan padaku

Aku...
Akan coba mengerti
Akan coba terus untuk mengerti
Diriku, dirimu
Terdapat perbedaan
Yang Menurut Mereka tabu...

Biarlah
Sang bintang mengerti
bahwa cintamu, cintaku
begitu tulus
di atas perbedaan itu.

kisah ilalang bersama seorang dara, akhirnya ku publikasikan juga kisah itu, dia begitu lugu begitu polos. Saat kami sadari aku dan dia sangat berbeda, hanya cinta yang membuat kami bisa jalan bersama, di antara cemooh orang tua mereka, di antara lirikan sinis keluarga mereka kami bertahan, di antara kemelut hati kami yang selalu kami akui sering resah bila jalan bersama. Kenangan itu, indah kurasa. Ketulusan cintanya membuat kisah cinta itu lama bertahan, dan terus akan menjadi kenangan...

Po5t3d by : 1lalang L14r

Tuesday, March 23, 2004

Tak Bisa Pindah Ke Lain Hati

Bulan merah jambu
luruh di kotamu
kuayun sendiri langkah-langkah sepi
menikmati angin...
menabur daun-daun
mencari gambaranmu di waktu lalu

Sisi ruang batinku
hampa rindukan pagi
tercipta nelangsa..
menembus sukma
terwujud keinginan yang tak pernah terwujud
Aku tak bisa pindah, pindah ke lain hati

Begitu lelah sudah kuharus menepi
hidup t'lah ditambatkan
berlabuh dipantaimu

Sisi ruang batinku
hampa rindukan pagi
tercipta nelangsa
menembus sukma
terwujud keinginan yang tak pernah terwujud
Aku tak bisa pindah,pindah ke lain hati

sungguh ku akui...tak bisa ke lain hatii.
meingingatmu, mengenangmu, menggapai paras wajahmu
sendiri....

Nb : Moga lekas sembuh Yank..i miss u...
bY : Ny

Saturday, March 20, 2004

MARAHMU, SENYUMKU....

(Postingan yang lalu... 18 Maret 2004) mengisyaratkan suatu kemarahan seorang gadis yang hatinya lagi dirundung kegalauan (dan hatinya diliputi rasa kesedihan yang mendalam).....
Aku (ilalang) yang mendapati kemarahan seperti itu, sejenak tercenung. Namun kemudian seulas senyum menghias wajahku (yang kata orang cukup manis... hehehee).
Bukan kenapa-napa....
Aku tersenyum, karena ternyata: Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk marah. Setiap orang mempunyai kecenderungan untuk tersinggung, dan setiap orang mempunyai kecenderungan untuk memaki.
Nah... berarti apabila suatu kemarahan, kita lawan pula dengan kemarahan, maka yang akan terjadi tentu dapat kita tebak: hilangnya atau berkurangnya kebahagiaan, bisa juga berkurangnya rasa persahabatan, terjadinya perkelahian, atau bahkan (untuk tingkat yang lebih besar, negara misalnya) bisa saja terjadi peperangan...
Banyak kita dengar cerita-cerita masa lalu, terjadinya sengketa bahkan terjadinya PEPERANGAN yang besar, akibat KEMARAHAN yang dilawan dengan kemarahan.
WAW..!!! Begitu besar pengaruh SUASANA HATI YANG BERADA DALAM KEMARAHAN....

Makanya, SAAT KEMARAHAN itu DIA TUMPAHKAN, aku BALAS DENGAN SENYUMAN yang TERINDAH yang aku miliki....
Kuharap semua orang akan mengerti, bahwa di dalam SENYUMKU TERSIMPAN PESAN pada dia, pada semua orang bahwa, AKU LEBIH MENYUKAI KEDAMAIAN, AKU LEBIH MENYUKAI KETENANGAN...

SEMOGA SENYUMKU DAPAT MENYEJUKKAN HATIMU KASIH......

Po5t3d by : 1lalang L14r

Thursday, March 18, 2004

.....

oh yah..emang seh kalo mo ngomong itu gampang banget..tapi gimana kalo kita yang hadapin masalah itu????apakah kita bisa berpikir ke situ?????ngomong yang jelas getoo..ngasih contoh yang clear kek!!!!..
One thing that u should know...isa gak ngomong yang gak nyinggung???!!!!!coba kamu yang jadi aku saat itu trus aku ngomong kayak gitu..gak enak banget bro`!!!!

Monday, March 15, 2004

KEBAHAGIAAN

"Saya yakin, hal yang terpahit yang kamu alami, itu belum seberapa dibandingkan dengan apa yang aku alami" Seorang teman suatu hari mengungkapkan perasaannya padaku.
"Koq..?" Aku menjawab tidak mengerti.
"Iya, sekarang coba katakan padaku, apa yang terpahit yang pernah kamu alami!"
"Mau makan tidak ada yang dimakan, hidup tidak sama dengan orang lain" Aku menjawab
"itu belum seberapa kawan!!, belum seberapa Lang" Aku diam, "sekarang menurut kamu, mana yang lebih menyakitkan, kamu tidak punya makanan untuk dimakan karena tidak punya, atau punya makanan tapi kamu tidak bisa memakannya?"
"itu mah sama saja..." aku menjawab seadanya. "Berarti kita tidak bisa makan toh?"
"Tidak, dong! Kalau kita tidak mempunyai makanan, jelas kita bisa mencari. Ini keadaannya berbeda, kami mempunyai makanan, tapi kami tidak boleh memakannya. Sakit sekali bukan!!!"
Itu Penggalan percakapan antara aku dan temanku beberapa hari yang lalu.
Percakapan yang terjadi diantara kami itu, membuatku berfikir tentang makna kebahagiaan (dan kemalangan).
Saya pernah mendengar, bahwa setiap orang pernah merasakan suatu keadaan dimana dia merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling malang, mungkin PALING MALANG DI DUNIA INI, pada saat itu, dia merasa tidak ada orang lain yang lebih malang dari dirinya....
Begitupun sebaliknya, ada saat orang merasakan suatu keadaan dimana dia merasa bahwa dirinya adalah orang yang paling bahagia pada saat itu, mungkin PALING BAHAGIA DI DUNIA INI, tidak ada orang lain yang lebih bahagia dari dirinya....
Aku berkesimpulan bahwa Kadar atau ukuran kemalangan dan atau kebahagiaan yang kita pakai, ternyata tidaklah sama...!!
Bila A dan B terpaksa terlambat kuliah karena angkutan yang membawa mereka mogok, (katakanlah keadaan yang mereka hadapi sama), misalnya karena terlambat itu, mereka diberi tugas oleh dosennya untuk membuat kesimpulan bab V; maka si A dan B belum tentu akan berfikiran sama tentang tugas yang diberikan oleh dosennya itu.
Barangkali si A tidak merasa bersalah dan tidak patut dipersalahkan datang terlambat kuliah, karena memang dia tidak berencana untuk terlambat. Dia berangkat seperti biasanya, pada jam yang biasanya dia tidak terlambat sampai ke kampus untuk mengikuti perkuliahan.
Sehingga menurut si A, tugas dari dosennya itu adalah hukuman sekaligus menjadi beban (penderitaan / kemalangan) baginya. Dia mengerjakan tugasnya dengan rasa jengkel dan ogah-ogahan.
Barangkali B berfikiran lain. Dia merasa bahwa sudah selayaknyalah dia diberi tugas lebih oleh dosennya. Karena waktu masuk kuliah, mahasiswa lain sudah mengikuti perkuliahan bab V yang ditugaskan oleh dosennya itu. Sehingga, dia berterimakasih pada dosennya, karena dengan demikian dia tentu akan membaca dan mengerti apa yang tidak di dapat dari dosennya, karena datang terlambat itu. Dia merasa bahwa dosennya bersifat sangat bijaksana, dan ia mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosennya itu dengan penuh kesenangan dan kebahagiaan.
SATU KEADAAN SAMA yang DIPANDANG BERBEDA oleh Dua orang...
Penderitaan atau kemalangan dan Kebahagiaan ternyata adalah bagaimana cara kita memanage perasaan kita saat mensikapi suatu persoalan yang kita hadapi.
BAGAIMANA MENURUT ANDA??


Po5t3d by : 1lalang L14r

Wednesday, March 10, 2004

JERITA ABUNAWAS
Lang gak tau udah berapa kali baca kisah ini, tetapi tetap aja bikin ngakak kalau membacanya:

Alkisah, di Negeri seribu satu malam :
Abunawas dipanggil Sultan Baghdad
"Abu Nawas, aku dengar kamu adalah orang yang paling cerdik dinegeri ini" Begitu Sultan memulai kata. Abu Nawas, diam saja.
"Saya ingin kamu membuat cerita, tapi ingat..! cerita kamu itu harus berisi minimal seratus kata dan setiap kata mesti dimulai dengan huruf 'J'".
Terperanjatlah Abunawas, tapi setelah berfikir, diapun menjawab:
"Baiklah paduka yang mulia, saya akan buat cerita itu:"
"Jeng Juleha janda judes, jelek jerawatan, jari jempolnya jorok. Jeng Juleha jajal jualan jamu jarak jauh Jogya-Jakarta. Jamu jagoannya: jamu jahe.
"Jamu-jamuuu..., jamu jahe-jamu jaheee...!" Juleha jerit-jerit jajakan jamunya, jelajahi jalanan. Jariknya jatuh, Juleha jatuh jumpalitan.

Jeng Juleha jerit-jerit: "Jarikku jatuh, jarikku jatuh..." Juleha jengkel, jualan jamunya jungkir-jungkiran, jadi jemu juga. Juleha jumpa Jack, jejaka Jawa jomblo, juragan jengkol, jantan, juara judo. Jantungnya Jeng Juleha janda judes jadi jedag-jedug. Juleha janji jera jualan jamu, jadi julietnya Jack.

Johny justru jadi jelous Juleha jadi juliet-nya Jack. Johny juga jejaka jomblo, jalang, juga jangkung. Julukannya, Johny Jago Joget. "Jieehhh, Jack jejaka Jawa, Jum?" joke-nya johny. Jakunnya jadi jungkat-jungkit jelalatan jenguk Juleha. "Jangan jealous, John..." jawab Juleha.

Jumat, Johny jambret, jagoannya jembatan Joglo jarinya jawil-jawil jerawatnya Juleha. Juleha jerit-jerit: "Jack, Jack, Johny jahil, jawil-jawil!!!" Jack jumping-in jalan, jembatan juga jemuran. Jack jegal Johny, Jebreeet..., Jack jotos Johny. Jidatnya Johny jenong, jadi Jontor juga jendol... jeleekk. "John, jangan jahilin Juleha...!" jerit Jack...Jantungnya Johny jedot-jedotan, "Janji, Jack, janji... Johnny jera..." jawab Johny.

Juni, Jack jadikan Johny join jualan jajanan jejer Juleha. Jhony jadi jongosnya Jack-Juleha, jagain jongko, jualan jus jengkol jajanan jurumudi jurusan Jogja-Jombang, julukannya Jus Jengkol Johny "jolly-jolly jumper."

Jumpalagi, jek...!!! jangan joba-joba jikin jerita jayak jini jagi ja...!!! jusah...!!!

Sumber: Sarikata, alumni, dll
Po5t3d by : 1lalang L14r

Tuesday, March 02, 2004

Sekali Lagi Tentang Keyakinan (Cinta)

Semalam saya mendapatkan dua pertanyaan beruntun, dari seorang Gadis (yang kami berdua sepakat menyebut kami berdua menjalin niat untuk membuat saling pengertian tentang arah cinta kami berdua - *Ranny, silahkan koreksi bila sebutan itu dianggap kurang cocok bagimu..* ).
"Apakah kamu mencintai aku, Lang?"
"Apakah kamu akan memilihku bila ada orang ketiga, yang menurutmu dia lebih mengerti, lebih memahami dan mau menerimamu apa adanya?".

Satu hal yang aku dapat katakan, dan itu berhubungan dengan keyakinanku tentang suatu 'kekuatan' yang maha Berkehendak terhadap jodoh, hidup dan Masa Depan.
Aku tidak bisa menerka, apalagi membuat suatu jaminan bagi masa depanku, apalagi tentang masa depan orang lain.
Pertanyaan itu, hampir mirip dengan:
"Apakah kamu mau berhasil?"
Tentu kita akan menjawab iya.
"Apakah kamu yakin akan berhasil?"
Ups.....!!!
Pertanyaan itu akan membuat kita mungkin terdiam.
Karena untuk menjawab pertanyaan itu kita akan melihat dengan jujur apa kekuatan (strong) dan keberuntungan (opputunity) kita, sekaligus menilik kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) kita.

Kembali ke pertanyaan itu...
Menurutku, pertanyaan itu lebih pada soal keyakinan tentang: APAKAH KITA AKAN MENJADI COCOK DENGAN PASANGAN kita atau tidak?
Banyak kita mendengar pernyataan, "saya mencintainya, tapi saya tidak dapat bertahan dengan caranya memperlakukan saya seperti itu"
"Cinta kita sudah tidak seirama, lebih baik kita berpisah...."
o o o....!!
Kalau begitu, apakah cinta yang membuat orang dapat tetap bertahan, atau memang karena adanya suatu saling pengertian, adanya saling kesesuaian dalam memandang sesuatu yang saya sebut KECOCOKAN itu?
Atau, apakah yang disebut dengan cinta itu memang sudah terdapat saling pengertian, adanya kesesuaian dalam memandang sesuatu, dan lain-lainnya?

Pertengkaran, adu mulut, bahkan keputusan untuk berpisah dengan pacar, atau bahkan dengan pasangan, menurut saya adalah refleksi dari ketidaksesuaian atau bahkan perbedaan cara pandang kita dalam melihat suatu permasalahan.
Saya, seorang anak manusia, yang mempunyai masa lalu, kehidupan pahit, masa lalu yang getir, yang sekaligus juga mempunyai masa kecil yang menyenangkan, masa remaja yang penuh angan dan impian, yang pernah mempunyai 'suatu masa' penuh khayal dan harapan...
dan itu tentu akan dipandang Sebagai BAGIAN dari hidup saya, karena setiap orang mempunyai masa lau (sepahit atau semanis apapun itu).
Dari situ, anda dan saya belum tentu mempunyai pandangan yang sama terhadap apa yang disebut MASA LALU itu.

Lalu, apakah dengan cinta akan membuat kita menjadi satu dalam KESEPAHAMAN tentang arah dan tujuan hidup?
Tentu pertanyaan itu akan kembali kepada kita masing-masing....
KARENA KADANGKALA CINTA BUKAN UNTUK DIUCAPKAN, KADANGKALA BUKAN UNTUK DIYAKINKAN, TETAPI LEBIH DARI ITU, CINTA ADALAH REFLEKSI DARI SALING PENGERTIAN UNTUK MEMBERI DAN MENERIMA DENGAN HATI YANG TULUS DALAM KEIKHLASAN....

Po5t3d by : 1lalang L14r

Wednesday, February 25, 2004

Nasehat sang bidadari untuk ilalang

ilalang,
kau yang kini
bercumbu dengan pelangi
bercinta dengan awan
bergayut mesra dengan bintang,
jauh
jauh terhanyut
di sela-sela ranting mentari
"kau buai dengan desahan paraumu
wahai sang halilintar"
begitu katamu

ilalang,
sepertinya kau yang kini
sedang meniti langit ketujuh
menelusuri jejak rembulan.
tapi,
mengapa kaki kirimu
kau tinggalkan di ujung angkasa,
tangan kananmu masih memegang pelangi?

ilalang,
kau saksikan
rumput-rumput hijau itu?
apakah kau berhak membuatnya meranggas?


Po5t3d by : 1lalang L14r

Wednesday, February 18, 2004

BERBENAH...

SEJENAK TERCENUNG, saat teman sekaligus atasan tempatku kerja yang menyampaikan KATA-KATA Berhikmah padaku:
"Lang, kalau kamu mengharapkan PENILAIAN dari MANUSIA, baik itu teman, pacar, dosen, atau atasan tempat kamu kerja, maka mungkin KAMU AKAN KECEWA. KAMU AKAN KECEWA, karena penilaian yang dilakukan oleh manusia (siapapun dia) akan relatif mudah tercemari oleh subyektifitas"
"Niatkan segala sesuatu yang kamu kerjakan, dengan harapan akan dinilai IBADAH oleh ALLAH"
Saya terdiam, benar-benar terdiam.
"Dengan niat seperti itu, maka kamu akan melakukan segala kegiatan, segala pekerjaan dengan ikhlas dan penuh KETEKUNAN, karena KAMU BEKERJA betul-betul dilandasi kesadaran, bahwa Kamu akan selalu mendapatkan PENILAIAN YANG PALING FAIR oleh TUHAN yang maha Mengatur ARAH HIDUP Manusia".
Jujur saja. Kata-kata itu telah berkali-kali Lang dengar, bahkan berkali-kali juga pernah Lang sampaikan pada orang lain, tapi tetap saja kata-kata itu SANGAT MENYEJUKKAN dan UP TO DATE.
Terima kasih kawan...
Hari demi hari berjalan, terus, terus berjalan, menuju bulan, menuju tahun. Tak terasa SATU TAHUN (lagi) waktu sudah meninggalkanku.
ASTAGHFIRULLAH....!!
Tuhanku, janganlah hambaMu ini termasuk orang yang merugi.
UMURKU semakin pendek, semakin berkurang disaat usiaku bertambah.
Tuhanku...!
HambaMu masih disini, dengan sejuta rangkaian noda dan dosa-dosa panjang.
HambaMu masih mengharapkan PENILAIAN BAIK oleh Manusia, sehingga hambaMu melakukan segala cara agar dinilai baik.
HambaMu belum sepenuhnya menyerahkan PENILAIAN itu kepadaMu YANG MAHA ADIL dalam MENILAI.
HambaMu masih terlalu buta untuk melihat SINAR KEADILAN-Mu yang (akan) selalu terpancar dalam setiap niat yang tulus.
Umurku semakin berkurang, perjalanan semakin mendekati akhir...
Tunjukilah selalu hambaMu ini, menuju Jalan Yang Engkau Ridho'i.. amin....

Po5t3d by : 1lalang L14r

Monday, February 16, 2004

KARIR DAN CINTA

"Lang, saya menghadapi DUA PILIHAN YANG SULIT"
Begitu temanku memulai cerita padaku. Aku belum mengerti apa yang ia maksudkan, aku diam saja.
"Kamu tahu kan, nanti bulan Maret saya akan belajar ke Jepang?"
"iya..." aku menjawab singkat.
Betul, ia - temanku itu - terpilih untuk belajar Jepang, mempelajari ilmu teknik dan manajemen. Perusahaan tempatku bekerja, hampir tiap lima tahun sekali memilih beberapa pekerjanya untuk dikirim ke Jepang. Orang yang terpilih itu, adalah pekerja yang berprestasi. Hampir semua orang menginginkan untuk dipilih.
Di Jepang ia akan mendapatkan honor sekitar ¥350.000 perbulan. Dengan kurs sekitar Rp. 75, maka ia akan mendapatkan Rp. 26.250.000. WAW...! jumlah yang sangat besar menurut ukuranku. Sangat besar. Belum lagi gajinya yang ada sekarang tetap diterima utuh dan langsung dimasukkan ke rekening nya setiap bulan. Taruhlah gaji dia 2 juta.......
"Kamu malah ngelamun gitu sih Lang....!!"
Aku tersentak kaget.
"iya... iya... Sorry. terus kenapa?"
"Dengan ke Jepang itu, Aku berada pada pilihan yang sulit. Aku tahu, ke Jepang merupakan langkah sangat baik buat pengalaman dan karirku. Tapi disisi lain, AKU SUDAH SEPAKAT AKAN MENIKAH dengan dia Bulan Juni nanti".
"Orang tua kamipun ikut menentukan hari dan bulan itu...."
"ha...ha..." aku tertawa, ngakak...
"kenapa ketawa Lang?"
Iya, aku tertawa. Sebab menurutku temanku itu berada pada dua pilihan yang semuanya enak.
SATU KE JEPANG = DUIT, PENGALAMAN DAN KARIR
DUA MENIKAH = KETENANGAN JIWA, MENJALANKAN PERINTAH AGAMA
Keduanya pilihan yang enak...
Tidak semua orang mempunyai pilihan seperti itu. Bahkan PILIHAN untuk MENIKAHpun belum tentu semua orang dapatkan, pada saat pilihan itu DIANGGAP PILIHAN YANG SULIT baginya.
ha...ha.....

Po5t3d by : 1lalang L14r

Friday, February 13, 2004

SATU KALI (LAGI)

Layaknya seorang pengamat CINTA, seorang teman bertanya padaku:
"Lang, sudah berapa kali kamu jatuh cinta?"
Waw…!
Pertanyaan itu mengejutkanku, sangat mengejutkan.
Pertanyaan itupun hampir-hampir membuatku tersedak!
Temanku itu, ku anggap (lebih) ingin menyampaikan suatu pernyataan, bukan ingin menyampaikan pertanyaan yang perlu jawaban.
Pertanyaan itu, bagiku terasa seperti PERNYATAAN "LANG, SEBEGITU MUDAHNYA KAMU JATUH CINTA".
Aku teringat pada kata-kata yang pernah kusampaikan pada seorang dara yang pernah singgah dihatiku:
"Bagi PRIA, dia menginginkan MENDAPATKAN CINTA YANG PERTAMA dari GADIS YANG DICINTAINYA"
"Sedangkan bagi WANITA, dia menginginkan MENDAPATKAN CINTA YANG TERAKHIR dari PRIA YANG DICINTAINYA"

Aku… seorang anak manusia, PRIA, telah merasakan INDAHnya jatuh cinta, satu kali, dua kali, tiga kali, sekian kali……
Akupun telah merasakan sakitnya PUTUS cinta, PEDIHnya ditinggalkan, PERIHnya keputusan meninggalkan….
Aku merasa TIDAK BERHAK MEMATAHKAN HATI orang yang pernah singgah erat dihatiku. Aku TIDAK BERHAK MEMBUAT HATI mereka berdarah..
Aku tidak berhak..
Tapi itu terjadi, itu telah TERJADI..
MAAFKANLAH… (kalau maaf itu ada untukku)

Dalam Hati, dalam jiwa yang paling dalam….
SEBERSIT PERTANYAANpun masih MENYISA…
"Sampai kapan… ya, sampai kapan, aku dengan keadaan seperti ini, JATUH CINTA, ditinggalkan, JATUH CINTA lagi, putus lagi, JATUH CINTA lagi….?"
Dalam Hati yang paling dalam…:
"AKU SUDAH LELAH DENGAN INI SEMUA, AKU INGIN BERLABUH…"

Po5t3d by : 1lalang L14r

Wednesday, February 11, 2004

SURAT TERBUKA DARI VIRUS CINTA

It's all about you, it's all about heart and love, again. Trust in me. I just want to justified these emotions running inside. My mind, my heart, my head, my soul. I'd like to hear you say you feel it too, to know you feel the way I do.

Please don't ever think that you're not perfect. I'm just letting my heart say something about you. Something that I can't speak out to you because my lips locked. You'll be in my heart, and the only one I love.

Inginku mengatakan begitu perihnya yang kurasakan ketika kugoreskan namamu di hati ini hanya sekedar untuk mengabadikan Cinta ini

Sebiru tatapanmu, Sebiru hatimu, Sebiru Kasihmu. Biru merupakan Damainya sebuah Cinta. Kutahu semuanya !! namun semua bukan lah untukku karna aku tak pantas untukmu. Hanya Keperihan serta Kerinduan tak bertepi yang pantas Kudapat darimu

Note: Kata-kata dari VIRUS CINTA, tolong donk obatnya :((

Po5t3d by : 1lalang L14r

Tuesday, February 10, 2004

SALAHKU MEMILIHMU, SALAHMU MENCINTAINYA

Apalah sebuah judul...
itu ada dalam catatanku
aku berjalan, berjalan
engkaupun berjalan, berjalan
aku bertemu denganmu
kita bergandengan

ternyata ada jalan lain
engkau sedang menempuh perjalanan lain
tak tahu kenapa
aku engkau tinggalkan

puisiku (yg lalu) saat aku sadar aku telah ditinggalkan

Po5t3d by : 1lalang L14r

Monday, February 09, 2004

KEAKUAN DAN KESETIAAN

"Kamu nggak boleh selingkuh ya, awas!"
Kata-kata itu ada kalanya terucap dari mulut kita (wanita maupun pria) terhadap pasangan kita (terutama pacar, suami istri katanya sudah ada ikatan perkawinan, jadi tingkat kepercayaannya sudah lebih besar).
Kalau diajak berbicara tentang kesetiaan, apalagi sudah ada KATA-KATA AWAL SEPERTI ITU, seringkali aku merasa jengah dan sungkan.
Sebab, sesungguhnya KESETIAAN itu bukan diukur SEBERAPA BANYAK kita berjalan bersama, seberapa banyak kita nonton bersama, makan bersama. Ataupun SEBERAPA SERING KITA MENELEPON dan bertanya APA KABAR SAYANG.
Menurutku PULA, KESETIAAN BELUM TENTU PUDAR dengan berjalan atau nonton bersama ORANG LAIN (lawan jenis). KESETIAAN BELUM TENTU MENGHILANG dengan makan bersama ORANG LAIN, apalagi DENGAN HANYA MENELEPON ORANG LAIN. Belum Tentu. KESETIAAN ADALAH KESETIAAN, KESETIAAN ADALAH KESETIAAN ITU SENDIRI. BUKAN KEAKUAN.
BUKAN!
KESETIAAN MENURUTKU ADALAH SOAL HATI.
Hati yang benar-benar SUDAH TERTAMBAT pada orang yang kita sayangi, Hati yang benar-benar MENYATU DENGAN CINTA, BIASANYA AKAN SANGAT TEGAR dalam menegakkan PILAR-PILAR KESETIAAN.
Ah... Ternyata SULIT SEKALI MENGUKUR KEDALAMAN HATI...........

Po5t3d by : 1lalang L14r

Thursday, February 05, 2004

YANG TERLUPAKAN

Aku tak pandai merayu rayu
Aku tak pandai memilih kata
Aku tak pandai merangkai kata
Aku tak pandai membuat syair dan sajak
Aku tak pandai membuat untaian puisi

Akupun tak pandai memulai kata
Akupun tak pandai bertutur sapa
Akupun tak pandai berbasa-basi
Akupun tak pandai membuatmu bungah
Akupun tak pandai membuatmu tertawa-tawa
Akupun tak pandai membuatmu berbetah-betah
Akupun tak pandai membuatmu terlena
Akupun tak pandai membuatmu terpesona
Aku tak pandai
dan Aku tak tahu kenapa

walau aku tahu engkau tak mengerti ucapan mataku
walau aku tahu engkau tak mengerti isyarat tubuhku
walau aku tahu engkau tak mengerti gelisah hatiku
walau aku tahu aku tak bisa menyampaikannya padamu
tapi satu hal yang aku tahu pasti
Aku menyukaimu...

Note: Terinspirasi oleh kisah sahabat di ujung Sumatera sana..

Po5t3d by : 1lalang L14r

Monday, January 26, 2004

KAWIN..? UNTUK APA..?

"om Lang, emang kenapa olang koq kawin?"
Pertanyaan itu muncul dari ponakan saya Chandra yang baru berumur 5,5 tahun (sebenarnya sih kalau menurut silsilah yang lazim dipakai didaerah saya, dia memanggil saya uwak, karena dia adalah anak dari adik saya yang perempuan).
Saya sempat terkaget, mendengar pertanyaan itu. Pertanyaan spontan, yang muncul dari keingintahuan seorang anak yang masih polos dan selalu penuh pertanyaan.
Pertanyaan itu kalau di perhalus akan menjadi "apa sebenarnya tujuan dari perkawinan?"
"Begini sayang..." karena dia masih menunggu jawaban dari saya, akhirnya Lang terpaksa mencoba menjelaskan (walau sayapun kurang yakin dengan jawaban saya).
"Chandra pernah lihat ayam atau sapi?"
"Pernah om"
"Baik..."
"Ada ayam jantan, tentu ada ayam betina. Ada sapi jantan, ada sapi betina." saya mulai menjelaskan. (tapi saya masih ragu apakah jawaban ini akan mengena) "Ayam jantan dan betina, serta sapi jantan dan betina itu, sama seperti Chandra dan Om akan menjadi tua, kemudian mati".
"Tuhan menciptakan semua makhluk hidup itu, berpasang-pasangan, termasuk kita manusia, ada laki-laki ada perempuan, ada Chandra kan ada adek Tiara?"
"iya om, Kata ibu, Tiala cewek, Chandla cowok.." Chandra menjawab.
"Tujuan penciptaan manusia dan makhluk hidup itu berpasang-pasangan adalah supaya bisa tetap ada, supaya nanti kalau kakek meninggal masih ada Bapak Chandra, kalau nenek meninggal masih ada ibu Chandra.."
"Tapi kan kakek dan nenek masih idup?" Chandra menyanggah.
"Iya, kakek dan nenek masih ada sekarang, nanti seperti kakeknya si "Dian" (saya menyebut nama temannya yang kakeknya sudah meninggal). Kakek dan neneknya Chandra juga akan meninggal"
"Supaya manusia tetap ada di dunia ini, maka manusia diberikan kemampuan untuk mempunyai anak atau kemampuan untuk melahirkan"
"Nah, melalui perkawinan itu, maka lahirlah Chandra dan Tiara yang merupakan keturunan dari ibu dan bapak Chandra. Tentu saja perkawinan yang baik harus disesuaikan dengan ajaran agama dan direstui orang tua"
"Oh... berarti olang kawin karena agama sama olang tua ya om..?" Chandra dengan tanggap menyimpulkan. Alhamdulillah, walau saya kurang yakin, dia sedikit mengerti.
"iya.. lebih kurang begitu." Saya senang, walau sayapun kurang belum begitu mengerti apa makna perkawinan yang hakiki itu.
BUAT PROF. IMAN: yang melaksanakan perkawinan kemarin, Minggu, 25 Januari 2004, Maaf Lang tidak bisa hadir dalam acara kebahagiaan kamu, "SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU, SEMOGA MENJADI KELUARGA YANG SAKINAH, MAWADDAH WAROHMAH" Keluarga yang selalu mendapatkan kebahagiaan dunia dan hari akhir. Amin...

BUAT RANNY: SEMOGA CINTA DAN SAYANG AKAN SELALU INDAH BUAT KITA.

Po5t3d by : 1lalang L14r

Saturday, January 17, 2004

KESAN PERTAMA......


"Lang san, anata bla...bla.. bengkyo ..bla..blaa"
Begitu pesan boss Jepang di tempat baru Lang kerja, bagian design. Saya tidak begitu mengerti maksudnya. Yang saya tangkap hanya dua kata, san dan bengkyo. san itu bapak (panggilan umum) dan bengkyo itu belajar atau pelajari atau sejenisnya (tapi saya juga kurang yakin deh.. hehehe).
Lang kira si-Jepun itu meminta saya belajar atau mempelajari, setumpuk gambar yang sudah ada dimeja kerja saya.
Jadilah seharian penuh saya memelototi setumpukan kertas 2 dimensi yang sudah berisi gambar teknik dan manufacturing itu. Ada yang dibuat manual dengan tangan (maksudnya gambar dibuat dimeja gambar), dan ada pula yang dibuat dan tercetak dengan bantuan software AutoCad.
Asyik...!
itu kesan pertama waktu saya berada di bagian itu.
Cuman itu...
Pengantar dan petunjuk dalam design yang ada memakai bahasa Jepun (huruf Kanji, Hiragana, Katakana) atau bahasa londo (Inggris). walah, walah....................................


Po5t3d by : 1lalang L14r