Monday, January 31, 2005

Pilihan Wanita dan Pria

Bicara tentang pilihan, masih (selalu) enak untuk dikedepankan.
Dalam mencari TEMAN HIDUP, beberapa kali saya memberikan NASEHAT pada teman-teman (teman beneran) wanita yang meminta pendapat saya dalam menentukan pilihan mereka.
"Lang, saya bingung apakah harus memilih dia yang saya cintai, sementara dia kelihatannya tidak begitu peduli pada saya, atau haruskah aku menerima pinangan orang lain, yang saya tahu DIA SANGAT MENCINTAI saya..." begitu salah seorang teman saat meminta saran pada saya.
"Kenapa, bingung? Kamu putuskan aja untuk memilih salah satu..." Saya menjawab sekenanya saja.
"Bukan begitu Lang, ini kan menyangkut masa depan saya" pernyataan lanjutan mereka karena gelisah
"Ok, gini deh... dengerin ya?"
"iya.."
Mulailah saya panjang lebar memberikan penjelasan :)
Menurut saya, untuk Cewek, atau wanita atau perempuan IDEALNYA adalah HIDUP berdampingan dengan orang yang MENCINTAI dia sepenuh hati dan DIA CINTAI. itu idealnya..
Tapi, KALAU hal yang ideal itu tidak kita dapatkan, MAKA, PILIHAN yang BIJAK adalah HIDUP berdampingan dengan ORANG YANG MENCINTAI kita (sebagai perempuan). Kenapa begitu? Pria atau Laki-laki tentu mengharapkan bisa hidup dengan orang yang ia cintai. Bahkan (pada banyak kasus), Laki-laki akan melakukan apa saja, demi mendapatkan, demi melindungi WANITA yang ia Cintai. Sang Laki-laki yang mencintai seorang wanita, tidak - akan pernah - rela bila WANITA yang IA CINTAI hidup dalam DUKA LARA. Ia akan melakukan berbagai cara UNTUK MEMBAHAGIAKAN wanita yang dia cintai.
Berbeda kasusnya, kalau KITA (PEREMPUAN) yang mencintai tapi sang pria kurang begitu peduli (tidak cinta?).
KITA (PEREMPUAN) akan berusaha untuk melakukan apa saja untuk membuatnya JATUH CINTA dan SENANG berdampingan dengan kita. Kita akan LAKUKAN apa saja, kita akan berusaha tampil sesuai 'keinginan' dia, dan seterusnya, dan seterusnya. Sehingga peran kita SELALU AKTIF bahkan cenderung KITA MENGHIBA kepadanya...
Lalu? Apa (yang umumnya) terjadi? Sang laki-laki HIDUP BERKELIARAN dengan wanita lain di luaran sana. Pada saat ditanya, kenapa kamu lakukan itu? "karena saya hidup dengan WANITA yang TIDAK SAYA CINTAI"... begitu jawab mereka.
Saya bicara begitu, karena fakta mengatakan begitu. Itu FAKTA yang banyak TERJADI.
Saya bukan bicara GENDER, atau kebebasan wanita dan pria (yang pada kasus ini) tampaknya agak berseberangan. Bukan!!
Saya ingin mengatakan bahwa fakta yang terjadi, dalam banyak kasus wanita (lebih) sering disalahkan. Wanita lebih banyak yang menanggung 'beban KESALAHAN dalam Rumah Tangga'. Itu saja! *berlagak seperti psikolog... hehehe..*
"Tapi gimana dong Lang, APAKAH SAYA HARUS HIDUP DENGAN ORANG YANG TIDAK SAYA CINTAI?"
Pilihan ada DITANGAN KAMU.
Tapi ketahuilah, bahwa DALAM KEHIDUPAN BERUMAH TANGGA, bukan TENTANG CINTA SAJA yang ada. TAPI Bagaimana menyelaraskan dua KEINGINAN dan FIKIRAN antara PRIA dan WANITA itu. Disitulah KECOCOKAN yang berperan.
Hidup, dengan orang yang dicintai? atau HIDUP dengan ORANG YANG KITA CINTAI (tapi tidak mencintai kita); idealnya HIDUP DENGAN ORANG YANG MENCINTAI DAN KITA CINTAI. Kalau itu tidak kita miliki? APAKAH ADA PILIHAN LAIN?

Wednesday, January 26, 2005

Selingkuh, bisa kah?

Beberapa bulan yang lalu, sempat berkenalan via YM dengan seorang wanita, yang sudah bersuami (yang akhirnya aku sangat yakin, dia seorang istri yang baik dan setia). Sebut saja namanya "Dian" (maaf bila saja nama tersebut sama dengan nama anda, atau ada yang kurang berkenan dengan penyebutan nama itu).
Dari beberapa percakapan singkat dengan wanita itu, aku mengetahui bahwa dia sudah lebih kurang dua tahun menikah. Menikah dengan seorang pria tampan yang sangat dicintainya. Kehidupannya biasa-biasa saja, berjalan mulus-mulus saja (setidaknya menurut Dian); Dian bersama suaminya telah memiliki rumah (katanya) sederhana, di bilangan Jakarta selatan sana. Rumah dengan ukuran lebih kurang 90 x 144 yang mereka miliki (menurutku sebenarnya) cukup besar, bahkan sangat besar untuk ukuran keluarga baru seperti mereka.
Ada sesuatu yang menurutku sangat 'khusus' yang dimiliki oleh wanita ini
Siang tadi, waktu saya baru ol Dian nge-BUZZ ke Lang;
Setelah berbasa-basi bertanya tentang kabar, dan lain-lain:
Dian    : Lang, kadang aku nggak bisa ol loh
Lang   : iya, knapa *aku bertanya*
Dian    : Suamiku pernah marah berat karena tahu aku ngobrol di YM ini sama kamu
Lang   : lho?
Dian    : iya, padahal aku udah ceritain tentang kamu,
Dian    : tentang blog kamu
Dian    : dan yang aku tahu tentang kamu
Dian    : bahkan aku suruh buka blog kamu
Lang   : lalu? :-/
Dian    : dia nggak terima, katanya ITU AWAL SELINGKUH
Lang   : :-O

Saya jadi berfikir APAKAH BISA TERJADI PERSELINGKUHAN dalam dunia MAYA ini? Bukankah, kita berkomunikasi lewat yM DOANG? ( belum tentu bertemu langsung, iya kan? )

Monday, January 24, 2005

Senyum

Ketika tanpa sengaja dan pertama kali
kita bertemu di jalanan
engkau tersenyum

Ketika tanpa sengaja aku satu bis dan memandangmu
engkau tersenyum

Ketika aku bertemu saat menunggu antrian di bank
engkau tersenyum

Ketika kita bertemu dan engkau menggandeng seorang pria
engkau tidak tersenyum

* lalu apa arti semua senyummu bagiku? *

Thursday, January 20, 2005

Aceh, Mulai Darimana?

Ketika mata kita semua tertuju pada bencana gempa dan tsunami di NAD dan Sumut, dan ketika banyak pihak (masih) ikutan latah menyalahkan berbagai pihak (terutama pemerintah dan TNI) tentang lambatnya penanganan (khususnya) Aceh; Padahal, situasi di Aceh masih, sekali lagi MASIH MEMBUTUHKAN lebih banyak lagi bantuan dan dukungan daripada PENILAIAN atas usaha yang sudah dan sedang dilakukan dalam kurun waktu 3 minggu ini. Bencana ini, begitu luas menyebabkan kehancuran. Bencana ini begitu dalam menyebabkan trauma dan kesedihan. Tapi, (kadang kita - yang malah terkadang tidak melakukan apapun untuk mereka) membuat penilaian yang miring atas usaha dan penanganan pemerintah dan TNI saat ini.
Hal ini, tampaknya mungkin (saya berfikiran MUNGKIN) karena BERITA TENTANG ACEH dan SUMUT melalui media Tivi dan Koran, kurang mengedepankan ASPEK KEBERSAMAAN dalam PENANGANAN. Kita lihat bagaimana Tivi-tivi dan koran-koran memberitakan tentang jalur-jalur yang menghubungkan beberapa kota yang 'sangat' lambat ditangani. Kita lihat juga berita-berita tentang 'lambat'nya bahan makanan dan sandang diangkut (walaupun telah memakai pesawat terbang dan helikopter). Kita lihat bagaimana, para korban yang masih bergelimpangan para korban yang menurut berita 'tidak ada' penanganan... Nauzubillah!
Padahal, menurut berita seorang teman yang menjadi relawan di Aceh sana, pemerintah, TNI dan tim relawan sebenarnya telah bekerja hampir tiada henti 24 jam untuk melakukan penanganan yang terbaik buat para korban dan Aceh. Mereka bekerja tanpa pamrih - walau barangkali ada diantara mereka yang juga kehilangan anggota keluarga dan kerabatnya - bekerja diantara reruntuhan dan puing-puing bangunan. Bahkan mereka juga harus melawan bau-bau yang tidak sedap akibat Masih adanya mayat-mayat yang ada diantara 'sampah-sampah' yang ada di sana.
Saya jadi sempat berfikir, SEBENARNYA untuk PENANGANAN Aceh harus dimulai dari mana?
Kita tentu juga tahu, bagaimana banyaknya HAL-HAL URGENT yang harus segera ditangani, mulai dari MEMBERSIHKAN PUING-PUING dan RERUNTUHAN, MENGEVAKUASI MAYAT-MAYAT yang masih tertimbun reruntuhan, MEMBERI BANTUAN PANGAN pada para pengungsi dan korban, MEMBERIKAN PENGOBATAN pada korban yang mengalami luka-luka, PENCEGAHAN PENYAKIT yang timbul akibat bencana kepada PARA PENGUNGSI dan penduduk, membangun INFRASTRUKTUR terutama JALAN untuk transportasi darat, membangun SEKOLAH untuk melanjutkan pendidikan ANAK, Membangun RUMAH MURAH (bahkan Gratis) untuk mereka yang kehilangan rumah DAN MASIH, MASIH, MASIH BANYAK LAGI...
Pertanyaan ini saya rasa juga ada hampir di semua benak setiap orang yang melihat betapa hancurnya Aceh saat ini "MULAI DARI MANAKAH UNTUK MENORMALKAN" kembali situasi di ACEH?

Dengan penanganan dalam kebersamaan, diharapkan saudara-saudara kita di Aceh masa depannya akan lebih baik... amin


Wednesday, January 19, 2005

Easter Egg

"easter egg" yang diterjemahkan menjadi "telur paskah" itu, sangat dikenal oleh para programmer, bahkan para 'user' yang menggunakan suatu software.
"Put simply, they're little "unofficially, undocumented" hidden programs or macros inside of a major program. These mini-programs generally don't have any particular real use other than to amuse the programmers who slipped them into your program's. They're also somewhat amusing and interesting to us computer users who happen to find them.
These aren't malicious programs slipped in by some hacker. No, they're from the programming department of some of your favorite applications from Microsoft, Adobe, Corel, and many others. Let's have a look at a few shall we? Please note that some of the eggs may not work with your particular version of the software. I've checked them all out on as many versions as are at my disposal".
Begitu penjelasan salah satu site tentang easter egg tersebut.
Salah satu telur paskah tersebut terdapat di MS Word versi 2000, XP dan 2003; Mau coba?
nah ini salah satunya:
Buka MS Word, kemudian Pilih New.. pada File menu.
kemudian ketikkan: =rand(200,99)
Tekan enter kemudian tunggu beberapa detik! Lihat apa yang terjadi?! asyik kan?

itu hanya contoh dari berbagai macam ragam telur paskah yang 'hampir' semuanya tidak terdokumen dalam manualnya. Ada yang mempunyai telur paskah yang lain? bagi dong.... :D

Tuesday, January 18, 2005

Lamunan Malam

Di antar suara jangkerik berdenyit,
Kau peluk aku.
Aku tak tahu
sejak bertemu tadi
kurasakan engkau begitu jalang
kau lepaskan pembalut tubuhku
satu persatu
lidahmu menyusur lekuk-lekuk kulit ariku
leherku, dadaku, tanganku
aku menggelinjang
geli dan gelisah.

Perempuanku,
aku melenguh berburu dengan nafasku
aku mendesah
aku gelisah
berbaur dengan keringat yang mengucur
di tubuhmu, di tubuhku,
aku hanya mendesah
saat kau menindihku.

saat lamunan liar menjelma diantara desau angin malam ;P

Friday, January 14, 2005

Entahlah, Mengapa Aku Cemburu

Pertama kali kubaca sajakmu
aku langsung mengira kamu jatuh cinta
dan aku yakin tentang itu

Ketika engkau katakan kamu ingin bicara
aku langsung mengira kamu jatuh cinta
dan aku yakin tentang itu

Ketika engkau katakan kamu resah
aku langsung mengira kamu jatuh cinta
dan aku yakin tentang itu

Ketika engkau katakan akan menikah
aku langsung tidak percaya
tapi, aku tak yakin tentang hal itu.
Mengapa aku cemburu?

(Semuanya) Sudah Berlalu

Berlalu sudah masa itu:
masa engkau menyambutku penuh kemesraan,
masa engkau memandangku penuh perasaan,
masa engkau melepasku penuh kepercayaan,
masa engkau mengenangku penuh kerinduan,

Berlalu sudah masa itu
masa aku mendatangi penuh pengharapan,
masa aku ditatap oleh mata berbinar menyejukkan,
masa aku merasa menjadi orang yang paling dinantikan...

Haruskah aku berlalu darimu?


Wednesday, January 05, 2005

Engkau, Dia dan Dia Bagian Penting Hidupku

Ketika kata tiada lagi dapat menahan tindakan, ketika tiada lagi yang bisa merubah suatu keputusan, ketika perpisahan menurutmu menjadi satu-satunya jalan, saat itu aku menyadari bahwa tampaknya kita harus berjalan dengan rel kita sendiri-sendiri. Kita harus meniti jalur kita sendiri-sendiri. Kamu dengan pilihan dan keputusanmu, dan aku berjalan dengan pilihan dan keputusan yang engkau berikan. Tidak adil memang. Ini semua terjadi karena pilihan dan keputusanmu, sementara aku tidak bisa menentukan apa-apa untuk membuat pilihan dan keputusan 'tentang kita ini'. Aku berada pada kondisi yang tidak diberikan 'hak' untuk memilih dan memutuskan.
Tapi, sudahlah...
Mungkin ini sebenarnya juga bukan pilihan buat kamu, dan kamu mungkin hanya melakukan apa yang menurutmu harus dilakukan. Begitupun aku - walau aku tidak membuat keputusan dan tidak pula memilih tentang apa yang harus engkau dan aku lakukan - mungkin aku hanya melakukan apa yang telah menjadi sesuatu yang harus aku lakukan.
Saat engkau memutuskan untuk memilih dan melanjutkan perjalananmu dengan seseorang itu - hatiku merasa bahwa engkau telah berlaku tidak adil terhadapku - walaupun dari sisimu, itu semua engkau lakukan karena engkau harus memilih resiko yang paling sedikit dari berbagai kemungkinan resiko yang akan engkau hadapi. Tapi begitulah, aku selalu merasa bahwa - engkau hampir - tidak akan menghadapi resiko sama sekali bila melanjutkan perjalanan bersamaku. Ironis bukan? Aku - yang dengan gagah perkasa mengatakan "ayo pilihlah aku, dan aku jamin kamu akan menjadi bahagia bila memilih aku!" ternyata, itu - hanya merupakan iklan kecap yang selalu menyebut dirinya nomor satu, dimatamu.
Bila suatu saat, kita bertemu lagi dan engkau nanti melihat aku bahagia, maka aku akan berterima kasih kepadamu, karena berarti pilihan dan keputusan yang engkau 'ambilkan' buatku adalah sangat tepat.
Begitupun, bila suatu saat nanti kita bertemu lagi dan engkau melihat aku seperti tidak bahagia, maka akupun berterima kasih kepadamu, karena berarti aku telah mendapat pelajaran tentang cara membuat keputusan dan membuat pilihan (walau mungkin kamu akan berkata, 'sudah terlambat' untuk memilih dan memutuskan).
Nanti, engkau pasti menjadi bagian keputusan dan pilihan yang akan aku anggap 'sangat' menentukan dalam bagian-bagian perjalananku.
Begitupun dengan siapa yang akan menjadi 'pilihan' dan siapa (beruntung?) yang aku ajak untuk mengambil 'keputusan' nantinya, pasti akan menjadi 'bagian' yang sangat menentukan dalam bagian-bagian perjalananku yang lainnya.
Kenapa?
Karena engkau, dia, dia ..... dan dia yang lainnya ternyata adalah bagian-bagian penting dari kisah perjalanan kehidupanku...


inspirated from my friend's real story

Tuesday, January 04, 2005

Sambut Tahun Baru Walau Ada Duka

Berbagai bentuk solidaritas untuk saudara-saudara kita di Aceh dan Sumatera Utara harus kita lakukan dalam bentuk nyata. Dan itu, harus!
Dan kitapun tidak boleh berlarut-larut dalam duka tanpa usaha.
Mari menyumbang, mari membantu, mari menjadi relawan, paling tidak: mari do'akan saudara-saudara kita yang sedang dalam musibah itu.
Tahun baru 2005 sudah kita masuki. Kita sambut tahun ini, dengan KESADARAN, bahwa Tiada kekuatan yang bisa mengalahkan kekuatan Yang Maha Perkasa. Tuhan Pencipta Alam.
Kita songsong tahun baru ini dengan semangat baru. Semoga, dengan kekuatan yang masih ada, kita dapat membangun diri kita pribadi, keluarga dan masyarakat sekeliling kita. Membangun pribadi, membangun hati dan jiwa agar semakin 'dewasa' dalam arti yang luas. Amiin...