Friday, August 18, 2006

Catatan Yang Belum Selesai

Tangerang, 18 Agustus 2006, 00:00 (saat pergantian hari...)

Bukankah sebuah catatan pun akan banyak bercerita tentang perjalanan yang engkau tapaki?

Kepalaku terasa lebih ringan setelah kelelahan yang kualami, saat satu dua teguk air putih melewati kerongkonganku. Tubuhku memang kurasakan agak berat, setelah seharian aku menghabiskan pagi hingga malamku ikut dalam aktifitas ‘tujuhbelasan’ di tempatku kerja dan di kampungku tinggal – kampung Sembung. Tanggal 17 Agustus memang memiliki makna yang mendalam bagi bangsa ini.

Aku tersentak saat ‘reminder’ di komputer berkedip-kedip. “jangan lupa tanggal 18 Agustus!”.

Iya, aku tidak akan lupa tanggal itu. Tanggal yang memiliki makna yang sangat besar bagi seseorang, istriku.

Rasanya, ingin aku membangunkanmu. Mengajakmu berbincang-bincang. Tapi, aku merasa sangat bersalah bila ternyata dengan caraku itu, malah mengganggumu. Akupun tidak mau mengusik ‘mimpimu’ di sana apabila ‘tiba-tiba’ aku hadir. Aku tidak mau Sayang. Biarlah, aku menatap wajahmu dari sini. Mendekapmu erat, melantunkan kata sayang dan cinta dengan caraku.

Kasihku, dalam kesunyian malam, semoga Tuhan mendengar do’aku untukmu. Kamu tahu, apa yang ku panjatkan?

Catatan kita belum lagi selesai sayangku, walau seberapa panjang yang dapat kita goreskan kita juga tidak mengetahuinya.

Catatan kita belum lagi selesai sayangku. Pagi akan berputar menuju siang, siang merambat mencapai senja, senjapun beranjak memeluk malam. Terus, dan terus akan berputar. Dan catatan kita akan semakin panjang.

Selamat Ulang tahun Sayangku, Kekasihku, Istriku. Semoga kamu semakin mencintaiku, dan semoga goresan pena dalam catatanmu akan berisi cerita-cerita bahagia sepanjang hidupmu. Amiin..

No comments: