Wednesday, January 05, 2005

Engkau, Dia dan Dia Bagian Penting Hidupku

Ketika kata tiada lagi dapat menahan tindakan, ketika tiada lagi yang bisa merubah suatu keputusan, ketika perpisahan menurutmu menjadi satu-satunya jalan, saat itu aku menyadari bahwa tampaknya kita harus berjalan dengan rel kita sendiri-sendiri. Kita harus meniti jalur kita sendiri-sendiri. Kamu dengan pilihan dan keputusanmu, dan aku berjalan dengan pilihan dan keputusan yang engkau berikan. Tidak adil memang. Ini semua terjadi karena pilihan dan keputusanmu, sementara aku tidak bisa menentukan apa-apa untuk membuat pilihan dan keputusan 'tentang kita ini'. Aku berada pada kondisi yang tidak diberikan 'hak' untuk memilih dan memutuskan.
Tapi, sudahlah...
Mungkin ini sebenarnya juga bukan pilihan buat kamu, dan kamu mungkin hanya melakukan apa yang menurutmu harus dilakukan. Begitupun aku - walau aku tidak membuat keputusan dan tidak pula memilih tentang apa yang harus engkau dan aku lakukan - mungkin aku hanya melakukan apa yang telah menjadi sesuatu yang harus aku lakukan.
Saat engkau memutuskan untuk memilih dan melanjutkan perjalananmu dengan seseorang itu - hatiku merasa bahwa engkau telah berlaku tidak adil terhadapku - walaupun dari sisimu, itu semua engkau lakukan karena engkau harus memilih resiko yang paling sedikit dari berbagai kemungkinan resiko yang akan engkau hadapi. Tapi begitulah, aku selalu merasa bahwa - engkau hampir - tidak akan menghadapi resiko sama sekali bila melanjutkan perjalanan bersamaku. Ironis bukan? Aku - yang dengan gagah perkasa mengatakan "ayo pilihlah aku, dan aku jamin kamu akan menjadi bahagia bila memilih aku!" ternyata, itu - hanya merupakan iklan kecap yang selalu menyebut dirinya nomor satu, dimatamu.
Bila suatu saat, kita bertemu lagi dan engkau nanti melihat aku bahagia, maka aku akan berterima kasih kepadamu, karena berarti pilihan dan keputusan yang engkau 'ambilkan' buatku adalah sangat tepat.
Begitupun, bila suatu saat nanti kita bertemu lagi dan engkau melihat aku seperti tidak bahagia, maka akupun berterima kasih kepadamu, karena berarti aku telah mendapat pelajaran tentang cara membuat keputusan dan membuat pilihan (walau mungkin kamu akan berkata, 'sudah terlambat' untuk memilih dan memutuskan).
Nanti, engkau pasti menjadi bagian keputusan dan pilihan yang akan aku anggap 'sangat' menentukan dalam bagian-bagian perjalananku.
Begitupun dengan siapa yang akan menjadi 'pilihan' dan siapa (beruntung?) yang aku ajak untuk mengambil 'keputusan' nantinya, pasti akan menjadi 'bagian' yang sangat menentukan dalam bagian-bagian perjalananku yang lainnya.
Kenapa?
Karena engkau, dia, dia ..... dan dia yang lainnya ternyata adalah bagian-bagian penting dari kisah perjalanan kehidupanku...


inspirated from my friend's real story

No comments: