Monday, December 22, 2003

EPISOD II: AKU BUKAN PILIHAN..
postingan yg lalu plus komentar dan kesaksian...

"Aku dengan segenap kerinduanku," - begitu engkau memulai ceritamu "berharap terobati dengan lembut suaranya." Aku mendengarkan dengan seksama.
"Lang.., ku paksakan diri mengalahkan kesombonganku, kupaksakan diri, dengan mendatanginya lewat kabel suara di rumahnya." Ku lihat engkau menarik nafas dalam... dalam sekali....
Engkau mengambil sampurna mild di saku bajumu, menyalakan dengan korek api. "Kere cek!" Suara korek apimu saat kau nyalakan. Pelan-pelan kau arahkan ke mulutmu yang bergetar. Terpancar kepedihan di wajahmu yang sendu. Engkau hisap pelan dan pasti, lalu engkau semburkan kepulan asap yang berada di mulutmu, kuat-kuat. Asap itu mengebul dengan membentuk lingkaran-lingkaran kecil lalu menghilang terbang, entah kemana. Ku tunggu dengan sabar kelanjutan ceritamu, saat sekali lagi kau hisap dalam rokokmu. Sekali lagi engkau kebulkan dari mulutmu.
"Ternyata Lang..! ternyata aku telah ia tinggalkan. Aku bukan pilihan.!!!!"
Aku terkejut! Sangat terkejut, walau sebenarnya hal ini telah pernah aku bayangkan.
"Gundah sekali hati ini..." Hening sejenak, akupun tidak mau menyela. Mungkin engkau masih mau melanjutkan. Pikirankupun melayang, mengingat seseorang yang dulu pernah engkau ceritakan padaku. Seseorang yang telah membuatmu 'jatuh cinta' untuk yang kedua kali. Seorang dara, yang dulu sempat bekerja dalam satu perusahaan denganmu.
Mungkin sekitar dua tahun yang lalu, - kalau aku tidak salah - engkau pernah memperlihatkan photo seorang gadis - yang menurutku - masih ABG.
Waktu itu aku terkejut, bahkan sempat menanyakan photo siapa itu? (Karena aku tahu engkau telah mempunyai dua orang mata hati yang cantik-cantik dan lucu-lucu). Waktu itu dengan enteng kau jawab "Sephia.." Waktu itu pula aku "memarahimu" "Dasar laki-laki!" engkau tersenyum sambil menjawab, "dia telah membuatku jatuh cinta lagi". Begitulah, dan akupun akhirnya sering mendengar ceritamu tentang si-dia mu itu.
"Lang..., " Kembali engkau melanjutkan, mengusik ketertegunanku. "Dia membuat keputusan yang sangat berat bagiku....," kuperhatikan dengan seksama wajahmu. Dan sekali lagi kutemukan kepasrahan dan kekecewaan. "Tapi, terus terang, aku tidak bisa berbuat banyak." Kembali kau hisap mild-mu, "Mungkin aku harus menerima kenyataan pahit ini."
"Aku harus menyadari... " IA SUDAH MEMUTUSKAN bahwa AKU BUKAN PILIHAN"

Diceritakan oleh seseorang yang bernama "Mr" kepadaku.
Komentar Ilalang: Kasihan... Dikau kawan! Tapi, jangan putus asa dulu, bisa saja itu keputusan sesaat, atau memang engkau harus mencari lagi, (ups... nggak dink? ) agar engkau nantinya " MENJADI PILIHAN ".


KESAKSIAN:
Wahai Pelangi...
Bila kau muncul, katanya bidadari sedang mandi
tolong katakan padaku
dimanakah bidadari itu mandi
aku ingin berkenalan dengan mereka
aku ingin bersama mereka
aku ingin menyayangi mereka
aku ingin disayangi mereka
katanya mereka tak pernah berdusta
katanya mereka tak pernah menyakiti...

Po5t3d by : 1lalang L14r

No comments: