Kemarin pagi, aku berangkat untuk melaporkan pemutusan hubungan kerja yang terjadi di kantorku. Iya, melapor, melapor ke dinas tenaga kerja di ibukota kabupaten. Bersama dengan teman satu levelku yang sekaligus seniorku.
(Sudah beberapa bulan ini aku pindah bekerja dan dipercaya membantu mengurusi karyawan di sebuah Perusahaan Jepang di daerah barat pulau Jawa ini, di bagian yang jarang disukai orang, 'personalia'). Kali ini kami juga ditemani ketua dan sekretaris serikat ditempatku bekerja. Jadi kami berempat.
Berangkat dari kantor seperti biasa, kira-kira pukul 10.00 WIB. Dalam perjalanan, obrolan ringan selalu keluar dari mulut kami sambil menikmati perjalanan dari kawasan industi menuju ibukota kabupaten di Banten itu. Apalagi dari Soleh sering banget ngocol seenaknya tentang teman-temannya. Sekretaris Serikat yang bertubuh tinggi ini memang sering mengeluarkan obrolan dan candaan yang membuatku tertawa terpingkal-pingkal.
“Bos, yang barusan gimana, mantap nggak?”
Tiba-tiba tanya sang sekretaris serikat itu kepadaku.
Aku yang tadinya bengong-bengong aja menikmati empuknya jok mobil Suzuki APV putih milik perusahaan itu, terperanjat kaget. Hehehe…
Seraya menoleh kearah yang dimaksud, sambil memperhatikan sejenak obyek (baca: cewek) aku menjawab sekenanya: “lumayan lah...”
Mataku masih yang kulihat kearah obyek tersebut yang menurutku memang lumayan ‘bagus’.
Lamunanku sejenak melayang.
Seandainya aku ada di sampingmu,
Bercanda menikmati hari....
Dua tahun terakhir ini, sepertinya tak henti aku digoda oleh perasaanku sendiri.
Setiap kali melihat wanita cantik, sering aku membayangkan aku berada disampingnya, bercanda dan menikmati hari.
Aku tidak mengerti, mengapa perasan itu begitu mudah hadir dalam hatiku.
Sama halnya tatkala aku sampai di kantor dinas tenaga kerja tujuan kami semula.
Aku koq begitu mudah merasa simpati dengan seseorang yang ada di kantor itu. Padahal dari sisi umur, aku melihat dia mungkin sudah lebih tua lima hingga delapan tahun di atasku.
Nah loh....! ;-)
No comments:
Post a Comment