Ternyata nggak enak juga ya, kalo tidur sendirian.
Iya, tentu nggak enak. Setidaknya buat diriku saat ini.
Namun, mo gimana ya? Tempatku bekerja yang jauh mengharuskan aku meninggalkan rumah dan keluarga tercintaku. Aku ngontrak di tempat yang lebih dekat dengan tempatku bekerja. Ya, tentu saja supaya aku bisa bekerja lebih tenang, karena tidak khawatir terlambat masuk bekerja.
Nah, kembali ke 'tidur sendirian' tadi.
Kadang-kadang menjelang tidur, pengen ngobrol atau sedikit berbagi cerita. Menumpahkan kegelisahan, atau berbagi kebahagiaan.
Apalagi pekerjaanku saat ini yang bergelut dengan dinamika orang, terkadang menempatkan aku dan tim dalam posisi yang dilematis.
Personalia atau HRD memang terkadang menghadapi suatu kondisi yang kurang mengenakkan. Antara penegakan peraturan dan kemanusiaan. Namun, sebenarnya tidak sesederhana itu. Bukan hanya tentang peraturan dan punishment-nya, tetapi juga tentang apa yang terjadi dengan orang yang melakukan pelanggaran peraturan, bagaimana dengan kegiatan produksi bila orang tersebut, misalnya di berikan sanksi. Bagaimana kinerjanya, bagaimana kemauan kepala seksi di tempat terjadinya pelanggaran, dll tetek bengeknya.
Belum lagi konsekuensi perlawanan dari yang terkena sanksi. Mereka mungkin karena merasa 'terdesak', melakukan perlawanan atau bahkan mungkin melakukan 'ancaman' terhadap keputusan yang diberikan. Mungkin saja itu terjadi.
Itu semua terkadang terbawa ke rumah, atau bahkan ke tempat tidur.
Disitulah kadang-kadang muncul 'kerinduan' untuk bercerita sebelum tidur. Karena katanya dengan mengungkapkan kegundahan ataupun kegelisahan hati, maka akan mengurangi beban yang ada sehingga pada saat bangun tidur, kita sudah dalam keadaan fresh dan siap bekerja kembali.
Nah, jadi buat yang belum mempunyai temen tidur, cepet-cepetlah mencari temen tidur (dalam arti yang sebenarnya, punya istri atau suami!) hehee.....
No comments:
Post a Comment