BU, AKU RINDU PADAMU....
Ibu,
Benar katamu
dunia akan berhenti berputar tanpa wanita
Benar katamu
dunia akan gelap gulita tanpa pria
Aku ingat betul, waktu itu aku duduk di kelas 2 SMP, umurku baru 14 tahun, ketika pertama kali seorang gadis kecil bertandang ke rumah orang tuaku (yang waktu itu: dalam surat cinta-cintaan kami, kami berdua menyatakan aku cinta kamu).
Waktu itu, ibuku, perempuan yang melahirkan, menyapihku, membesarkanku dengan penuh kasih sayang, tersenyum penuh pengertian ketika ku memperkenalkan gadis kecil itu pada ibuku:
"mak, ini Rani teman sekolahku" Aku berkata agak gugup, karena baru sekali ini anak gadis datang sendiri datang menemuiku di rumah.
"oh... nak Rani. Kamu cantik sekali" Jawab ibuku saat Rani menyambut tangan ibuku yang kokoh, legam tersenyat matahari.
Kulihat Rani hanya tersenyum.
Singkat cerita setelah Rani pulang sore harinya, setelah selesai makan dan sholat maghrib, ibu memanggilku.
"Hans... (ibuku lebih sering memanggilku begitu, ketimbang Lang), emak senang kamu sudah semakin besar, dan sekarang sudah kelas dua es-em-pe. emak bersyukur..."
Aku diam, menunggu kelanjutan kata-kata dari ibuku.
"emak juga senang, kamu banyak memiliki teman. Karena teman itu perlu. Sebagai manusia, kita tidak terlepas dari lingkungan, dan kita adalah bagian dari lingkungan itu..."
"Iya mak" aku menjawab membenarkan.
"Hanya saja, perlu emak ingatkan pada kamu. Jangan lupakan sekolahmu. Belajar adalah tugas utamamu. ya?"
"iya mak. aku janji"
Begitulah ibuku.
Ibuku yang kuanggap orang yang paling tabah, paling ulet dan paling mengerti aku.
Dan, janji itu, janji untuk selalu rajin belajar itu, selalu kupegang teguh. Alhasil, SMP dan SMAku dapat kuselesaikan dengan baik, tanpa hambatan.
Terima kasih mak....
Kini:
Di tengah kesibukanku bekerja, di tempat aku belajar hidup dari hidup, aku merindukan nasehat-nasehat ibuku. aku merindukan pandangan penuh kasih sayang (pandangan ibuku saat melihat anaknya tumbuh dan tumbuh semakin besar). Aku merindukan suara ibuku yang kurasakan paling merdu di seluruh dunia itu.
"maafkan anakmu yang ternyata sampai saat ini, saat usiamu sudah semakin senja, anakmu tidak dapat menjagamu, malah terkadang lupa padamu"
"emak... maafkan anakmu yang kini jauh darimu, sampai dengan saat ini hanya bisa, sebatas merindukanmu"
Po5t3d by : 1lalang L14r
No comments:
Post a Comment