Wanita, wanita! Kukira kamu memang tegar, tidak perlu siapa-siapa. Kamu menyusuri hari-harimu, seakan kamu selalu bahagia dengan duniamu, sendiri. Kalaupun kamu berkumpul, kamu selalu memilih bersama kaummu. Kaum perempuan.
Kamu pergi ke kampus, sendiri. Kamu pulang, sendiri. Kamu berangkat kerja, sendiri. Bila bisa memilih, di bis-pun, kamu lebih suka sendiri atau duduk bersebelahan dengan kaummu, perempuan.
Di facebook, statusmu selalu tertulis tentang keindahan duniamu, dunia kesendirian. Di twitter pun kamu menulis keseharianmu yang tanpa duka.
Tapi hari ini, aku merasakan ada yang berbeda. Sangat berbeda.
Kamu menuliskan tentang hatimu yang masih mencari jati diri. Tentang gejolak hatimu, ingin membuktikan ketegaranmu. Tapi disisi lain, kamu juga ingin menceritakan bahwa hatimu yang sama seperti wanita lain, ingin dipuja ingin dimanja.
Wanita, wanita!
Duniamu, kadang selalu menjadi tanya...
2 comments:
dan akhirnnya dia sadar kalau harus ada senyuman lelaki yang akan menghancurkan dunia kesendirian itu.
Fevan F: iya betul. Ternyata dalam hati kecilnya tetap menyadari dia memerlukan belaian mesra penuh kasih dari lelaki pujaan..
Post a Comment