Sayangku, setelah menerima smsmu tadi malam, sempat aku merenung sejenak. Mengira-ngira bagaimana kesedihanmu. Bagaimana kegelisahanmu saat itu. Mungkin hal ini agak sulit dipercaya, tapi nyatanya ini memang benar-benar terjadi, aku juga merasakan bahwa pasti kamu merasa sangat berat menghadapi situasi yang ada itu.
Seperti yang kukatakan semalam dan kamu juga katakan, apapun yang kita lakukan adalah merupakan suatu keputusan.
Waktu aku memutuskan tuk 'berpisah' dengan temen 'deketku' waktu dulu, sebenarnya aku merasa sangat sedih, hatiku serasa hancur. Jujur saja, waktu itu aku masih meyayanginya. satu bulan, dua bulan bahkan sampai tiga bulan aku masih saja terlarut dalam kesedihan (walau aku simpan rapat-rapat dalam catatanku sendiri). Tapi, aku sudah mengambil keputusan. Walau beberapa kali dia meneleponku, aku tetap dengan keputusanku itu.
Sama halnya dengan keadaanmu Say. Kamu sudah mengambil keputusan itu. Aku tahu kamu melakukan itu dengan pertimbangan konsekwensi2 yang akan terjadi.
Kamu, seperti halnya pacarmu masih menyayangi dan mencintai. Itu yang membuatku 'mengerti' mengapa kamu tetap mengambil keputusan untuk tetap bersama dengannya. Walau kamu katakan, "rasanya kamu sudah bosan dengan keadaan ini".
Dan kalau saja aku mengira-ngira, dalam hatimu tetap berharap suatu saat dia akan berubah.
Sayang... aku tidak bisa dan tidak ingin jadi pahlawan atau malaikat penolongmu.
Tapi, aku masih berharap suatu saat kamu mendapatkan "suatu kondisi" dimana kamu merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Semalam itu, rasanya ingin aku terbang menemuimu. kupeluk erat, agar tertumpah segala keresahan dihatimu. Ingin kuyakinkan dirimu bahwa dunia sebenarnya terlalu indah untuk hanya 'terlarut dalam kesedihan.
Sayang, kukira akupun semakin hari semakin moderat. Aku tidak ingin memaksakan apa yang menjadi kehendak hati dan perasaanku.
Aku jg semakin kompromi dengan perasaanku. Bila aku tidak suka, aku tulis. Bila aku kangen dan rindu padamu, akupun menuliskannya. dan aku merasakan kepuasan dengan cara itu. dan itu merupakan "keputusan" untuk menempuh cara seperti itu. itu keputusanku. Menurut orang lain? aku tidak peduli! hehe...Ini hanya salah satu bentuk sharing Say. Kadang aku ingin bicara banyak tentang kita. tapi waktunya sampai sekarang belum ada.
hari ini 43 bulan yang lalu. Catatan yang (belum) hilang - tanpa bermaksud bernostalgia ;)
No comments:
Post a Comment