Senang, gembira, bahagia bercampur haru. Saat menyaksikan pernikahan saudara saya dengan prosesi pernikahan adat Jawa di Sragen Jawa Tengah. Walaupun dalam silsilah keluarga, saudara saya ini sudah termasuk jauh, tapi dalam hal kedekatan ikatan bathin, kami sangat dekat. Sehingga, saya diminta hadir, bahkan menjadi saksi pada akad nikahnya. Hari Minggu-Senin-Selasa, 26-27-28 September 2004 yang lalu.
Banyak perbedaan signifikan yang saya temui dalam prosesi pernikahan ini bila di bandingkan dengan upacara pernikahan memakai adat Sumatera Selatan.
Di Sragen sana, mungkin juga untuk banyak daerah di Jawa Tengah, terutama Solo dan sekitarnya, upacara pernikahan antara lain ada prosesi SIRAMAN, INJAK TELUR, SUNGKEM dan lain-lainnya yang saya lupa namanya :) Yang jelas, Prosesi pernikahan itu dilaksanakan Tiga hari tiga malam terus menerus. Walah-walah!!! Badan terasa pegel-pegel, lemes dan kaku. Apalagi, kami dari keluarga PENGANTIN KAKUNG (Pengantin Pria) juga diminta memakai pakaian adat Jawa, dengan keris di belakang. Sehingga posisi tubuh harus selalu tegak lurus, termasuk pada saat duduk....
Kalau yang sudah biasa sih, mungkin ok-ok saja. Tapi, saya yang tidak terbiasa dengan pakaian adat seperti itu cukup 'tersiksa' juga. hehehe...
Selamat menempuh hidup baru saudaraku, semoga menjadi keluarga yang bahagia sampai kakek nenek....
Banyak perbedaan signifikan yang saya temui dalam prosesi pernikahan ini bila di bandingkan dengan upacara pernikahan memakai adat Sumatera Selatan.
Di Sragen sana, mungkin juga untuk banyak daerah di Jawa Tengah, terutama Solo dan sekitarnya, upacara pernikahan antara lain ada prosesi SIRAMAN, INJAK TELUR, SUNGKEM dan lain-lainnya yang saya lupa namanya :) Yang jelas, Prosesi pernikahan itu dilaksanakan Tiga hari tiga malam terus menerus. Walah-walah!!! Badan terasa pegel-pegel, lemes dan kaku. Apalagi, kami dari keluarga PENGANTIN KAKUNG (Pengantin Pria) juga diminta memakai pakaian adat Jawa, dengan keris di belakang. Sehingga posisi tubuh harus selalu tegak lurus, termasuk pada saat duduk....
Kalau yang sudah biasa sih, mungkin ok-ok saja. Tapi, saya yang tidak terbiasa dengan pakaian adat seperti itu cukup 'tersiksa' juga. hehehe...
Selamat menempuh hidup baru saudaraku, semoga menjadi keluarga yang bahagia sampai kakek nenek....
No comments:
Post a Comment